Beijing (ANTARA News) – Kepolisian China menyelidiki praktik penggalangan dana sebuah firma di balik proyek bus futuristik yang awalnya digadang-gadang dapat mengatasi kemacetan lalu lintas, namun tidak pernah terlaksana.

Bus itu bisa melaju di atas lalulintas karena memiliki kaki-kaki yang terbuka lebar dengan ketinggian tertentu sehingga terlihat seolah "mengangkang" untuk dilewati mobil-mobil lain di bagian bawahnya.

Media China bahkan mengabarkan proyek bus masa depan itu sedang ditangguhkan.

Rekaman prototipe bus yang melintas di atas sebuah jalur pendek di Provinsi Hebei Utara dengan dua unit mobil melaju di bawah bus itu ternyata menarik perhatian global pada Agustus tahun lalu.

Namun banyak yang meragukan kelayakan proyek itu. Media Tiongkok juga mempertanyakan sumber pendanaannya.

Kepolisian Beijing pada Minggu mengatakan bahwa investor proyek tersebut, perusahaan pinjaman daring Huaying Kailai, sedang diselidiki terkait penggalangan dana ilegal itu.

Pernyataan polisi itu mengatakan bahwa 32 orang, termasuk seseorang bermargai Bai, sudah ditahan.

Sejumlah dokumen pemerintah Beijing menunjukkan bahwa pendiri Huaying, yang bermarga Bai, memiliki 90 persen dari perusahaan yang memproduksi bus futuristik itu, TEB Tech.

Pihak kepolisian pun berupaya untuk "mengembalikan dana yang terlibat dalam kasus itu dan melindungi hak dan kepentingan para investor".

Namun polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.

Bus listrik, yang pertama kali diusulkan pada 2010, membutuhkan setidaknya dua jalur untuk beroperasi dan jalur tambahan agar lalulintas tetap berjalan sebagaimana mestinya, menurut TEB.

Bus tersebut dirancang untuk membawa hingga 1.400 penumpang dengan kecepatan tertinggi 60 kilometer per jam, kata TEB - meski video hanya menunjukkan bahwa bus itu melaju perlahan.