Kedelapan korban helikopter Badan SAR Nasional sudah teridentifikasi
3 Juli 2017 11:40 WIB
Dokumentasi seorang teknisi PT Dirgantara Indonesia melakukan pemeriksaan akhir helikopter Eurocopter AS365 Dauphin yang dipesan Badan SAR Nasional di hanggar produksinya, Bandung, Selasa (18/10/2016). Badan SAR Nasional memesan dua unit helikopter jenis ini. Helikopter Eurocopter AS365 Dauphin ini juga dipergunakan TNI AL dan Kepolisian Indonesia. (ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna)
Semarang (ANTARA News) - Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, mengatakan, identitas delapan korban tewas helikopter Eurocopter AS365 Dauphin Badan SAR Nasional yang jatuh di Temanggung telah dipastikan berdasarkan proses identifikasi.
"Jenazah sudah teridentifasi secara medis," kata dia, di Semarang, Senin.
Selanjutnya, kata dia, jenazah telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Menurut dia, delapan korban tewas yang terdiri dari empat anggota TNI AL dan empat sipil anggota Badan SAR Nasional. "Mereka gugur karena sedang menjalankan tugas dalam Operasi Ramdniya," katanya.
Operasi Ramdniya dipimpin Kepolisian Inodonesia dan institusi ini menyampaikan rasa belasungkawa.
Selanjutnya, kata dia, petugas gabungan akan melanjutkan proses evakuasi reruntuhan helikopter itu.
Sebelumnya, kedelapan jenazah korban helikopter Eurocopter AS365 Dauphin dibuat PT Dirgantara Indonesia di bawah lisensi, yang dipesan Badan SAR Nasional, yang jatuh di Kabupaten Temanggung, dilepas dengan upacara militer di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani, di Semarang.
Mereka dilepas dalam upacara militer, yang dipimpin Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Muda M Syaugi.
Kedelapan korban itu adalah Kapten Pelaut Haryanto, Kapten Pelaut Lu Solihin, Sersan Kepala Hari Marsono, Pembantu Letnan Satu Budi Santoso, serta Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.
"Jenazah sudah teridentifasi secara medis," kata dia, di Semarang, Senin.
Selanjutnya, kata dia, jenazah telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Menurut dia, delapan korban tewas yang terdiri dari empat anggota TNI AL dan empat sipil anggota Badan SAR Nasional. "Mereka gugur karena sedang menjalankan tugas dalam Operasi Ramdniya," katanya.
Operasi Ramdniya dipimpin Kepolisian Inodonesia dan institusi ini menyampaikan rasa belasungkawa.
Selanjutnya, kata dia, petugas gabungan akan melanjutkan proses evakuasi reruntuhan helikopter itu.
Sebelumnya, kedelapan jenazah korban helikopter Eurocopter AS365 Dauphin dibuat PT Dirgantara Indonesia di bawah lisensi, yang dipesan Badan SAR Nasional, yang jatuh di Kabupaten Temanggung, dilepas dengan upacara militer di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani, di Semarang.
Mereka dilepas dalam upacara militer, yang dipimpin Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Muda M Syaugi.
Kedelapan korban itu adalah Kapten Pelaut Haryanto, Kapten Pelaut Lu Solihin, Sersan Kepala Hari Marsono, Pembantu Letnan Satu Budi Santoso, serta Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.
Pewarta: IC Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: