Penyebab jatuhnya helikopter Basarnas belum diketahui
3 Juli 2017 02:35 WIB
Lokasi jatuhnya helikopter Basarnas di kawasan lereng gunung Butak Desa Canggal, Candiroto,Temanggung, Jateng, Senin (3/7/2017). Tim gabungan berhasil mengevakuasi delapan korban helikopter Basarnas sekaligus berhasil menemukan kotak hitam untuk penelitian selanjutnya. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Temanggung (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan belum diketahui dengan pasti penyebab jatuhnya helikopter Basarnas Jateng di Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Kapolda saat memantau evakuasi korban jatuhnya heli di Temanggung, Senin (2/7) malam menuturkan pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 17.00 WIB diduga setelah menabrak Gunung Batok, desa Canggal.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Basarnas, heli ditumpangi sembilan orang, terdiri satu pilot dan delapan lainya merupakan petugas Basarnas.
Ia menuturkan evakuasi para korban melibatkan petugas gabungan, dari Basarnas, BPBD Temanggung, TNI/Polri serta relawan.
"Saat ini, petugas berhasil menemukan lima jenazah, adapun empat lainmya masih dalam pencarian," katanya.
Kelapa Basarnas Semarang Agus Haryono menuturkan pangkalan helikopter itu berada di Lanud Juanda.
"Tadi pagi mendapat kabar Gunung Dieng meletus, maka petugas kami kirimkan ke Dieng. Dalam perjalanan, naas jatuh di perbukitan Desa Canggal Candiroto ini," katanya.
Menurut dia heli yang dibawa itu dalam kondisi normal, sebelumnya juga ditumpangi rombongan Menteri Perhubungan memantau arus mudik lebaran.
"Helikopter tersebut kategori baru, rakitan tahun 2015," katanya.
Kepala BPBD Temanggung Agus Sudaryono mengatakan seluruh personel BPBD telah dikerahkan.
"Kami satgas BPBD Temanggung, dibantu beberapa relawan totalnya ada 300 petugas. Selain petugas BPBD Temanggung, kami juga diperkuat personil TNI/Polri. Selain petugas BPBD Temanggung, kami juga dibantu BPBD sekitar atau terdekat," katanya.
Kapolda saat memantau evakuasi korban jatuhnya heli di Temanggung, Senin (2/7) malam menuturkan pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 17.00 WIB diduga setelah menabrak Gunung Batok, desa Canggal.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Basarnas, heli ditumpangi sembilan orang, terdiri satu pilot dan delapan lainya merupakan petugas Basarnas.
Ia menuturkan evakuasi para korban melibatkan petugas gabungan, dari Basarnas, BPBD Temanggung, TNI/Polri serta relawan.
"Saat ini, petugas berhasil menemukan lima jenazah, adapun empat lainmya masih dalam pencarian," katanya.
Kelapa Basarnas Semarang Agus Haryono menuturkan pangkalan helikopter itu berada di Lanud Juanda.
"Tadi pagi mendapat kabar Gunung Dieng meletus, maka petugas kami kirimkan ke Dieng. Dalam perjalanan, naas jatuh di perbukitan Desa Canggal Candiroto ini," katanya.
Menurut dia heli yang dibawa itu dalam kondisi normal, sebelumnya juga ditumpangi rombongan Menteri Perhubungan memantau arus mudik lebaran.
"Helikopter tersebut kategori baru, rakitan tahun 2015," katanya.
Kepala BPBD Temanggung Agus Sudaryono mengatakan seluruh personel BPBD telah dikerahkan.
"Kami satgas BPBD Temanggung, dibantu beberapa relawan totalnya ada 300 petugas. Selain petugas BPBD Temanggung, kami juga diperkuat personil TNI/Polri. Selain petugas BPBD Temanggung, kami juga dibantu BPBD sekitar atau terdekat," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: