Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 2.000 orang dievakuasi dari bandara utama Paris pada Sabtu waktu setempat dan delapan penerbangan dibatalkan setelah seseorang masuk ke area "terlarang" tanpa melalui pemeriksaan keamanan, kata sejumlah sumber bandara.




"Kami harus mengevakuasi untuk melakukan dekontaminasi area tersebut, artinya dilakukan pemeriksaan guna memastikan tidak ada benda yang tertinggal," kata salah satu sumber.




Evakuasi berasal dari area di terminal 2F Bandara Charles de Gaulle yang dilalui para penumpang setelah melewati keamanan dan sebelum naik pesawat, ujar sumber kedua.




"Polisi menggeledah terminal dari atas ke bawah dan tidak menemukan benda yang mencurigakan," tambah sumber itu.




Insiden tersebut juga menyebabkan sekitar 20 jadwal penerbangan tertunda.




Bandara Charles de Gaulle adalah bandara terbesar kedua di Eropa. Sekitar 180.000 penumpang transit melalui salah satu dari delapan terminal setiap hari.




Prancis masih berada dalam keadaan darurat setelah gelombangan serangan ekstremis dalam 18 bulan terakhir yang menewaskan lebih dari 230 orang sejak 2015, demikian AFP.