Ratusan bayi diare di Kimaam Merauke sejak Senin lalu
30 Juni 2017 10:16 WIB
Dokumentasi pasien diare dirawat di RR dr Dorys Sylvanus, Kalimantan Tengah, Kamis (1/10). Selain ISPA akibat kabut asap, penderita diare juga meningkat karena kesulitan air bersih selama musim kemarau yang melanda Kalimantan Tengah. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jayapura, Papua (ANTARA News) - Sebanyak 200 bayi dikabarkan terserang penyakit diare di Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kepala Dinas Kesehatan Merauke, dr Adolof Bolang, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Sabtu, menyatakan, "Iya benar kami dapat informasi dari Puskesmas Kimaan, peristiwa itu berlangsung sejak Senin (26/6)."
Menurut dia, ada peningkatan kasus diare di Distrik Kimaam, terutama di Kimaam dan di tiga kampung.
Ia mengatakan, satu bayi dikabarkan meninggal namun belum bisa dipastikan apakah terkena penyakit diare atau ada kombinasi penyakit lain.
Dari informasi dihimpun, 200 bayi dikabarkan terserang penyakit diare di 14 kampung di Distrik Kimaam.
Tim kesehatan dari puskesmas di Kimaam sudah melayani tujuh kampung yang bisa dijangkau, sedangkan tujuh kampung lain belum terjangkau karena medannya sulit.
Dari 200 bayi itu, 10 orang bayi di antaranya masih dirawat di Puskesmas dan satu orang bayi lagi dikabarkan meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Merauke, dr Adolof Bolang, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Sabtu, menyatakan, "Iya benar kami dapat informasi dari Puskesmas Kimaan, peristiwa itu berlangsung sejak Senin (26/6)."
Menurut dia, ada peningkatan kasus diare di Distrik Kimaam, terutama di Kimaam dan di tiga kampung.
Ia mengatakan, satu bayi dikabarkan meninggal namun belum bisa dipastikan apakah terkena penyakit diare atau ada kombinasi penyakit lain.
Dari informasi dihimpun, 200 bayi dikabarkan terserang penyakit diare di 14 kampung di Distrik Kimaam.
Tim kesehatan dari puskesmas di Kimaam sudah melayani tujuh kampung yang bisa dijangkau, sedangkan tujuh kampung lain belum terjangkau karena medannya sulit.
Dari 200 bayi itu, 10 orang bayi di antaranya masih dirawat di Puskesmas dan satu orang bayi lagi dikabarkan meninggal.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: