Kupang (ANTARA News) - Gelombang di perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meninggi selama dua hari terakhir setelah menurun selama lebih dari sepekan.

Laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang, Kamis, menyebutkan, sejak Rabu (28/6), gelombang pada beberapa titik di wilayah perairan NTT mencapai 3,5 meter.

Samudera Hindia selatan NTT, laut timor selatan NTT, perairan selatan Kupang dan pulau Rote terdampak gelombang tinggi mencapai 3,5 meter, kata Prakirawan dari BMKG El Tari Kupang I Ketut Wisnu Whardhana di Kupang.

Menurut dia, wilayah perairan laut lainnya yang perlu diwaspadai adalah perairan Selat Sape, Selat Wetar, dan Selat Sumba, Laut Sawu, dan perairan selatan Sumba dengan tinggi gelombang 2-3 meter.

Tinggi gelombang yang terjadi saat ini bisa saja mencapai dua kali melebihi prediksi BMKG dan diperkirakan akan berlangsung selama sekitar sepekan.

Mengenai pemicu, dia mengatakan, gelombang tinggi yang terjadi di perairan NTT, khususnya di perairan wilayah barat NTT disebabkan oleh tinggi gelombang dari wilayah perairan Samudera Hindia.

Sementara untuk wilayah perairan selatan Pulau Sabu hingga selatan Pulau Timor di sebabkan oleh angin monsun Timuran yang berasal dari negara tetangga Australia, katanya menjelaskan.

"Kalau untuk kecepatan angin, meskipun masih terdapat tekanan tinggi di Australia tetapi kerapatan udara antara Pulau Timor dengan Australia tidak terlalu rapat sehingga terjadi penurunan kecepatan angin," katanya.

Dia menambahkan, untuk gelombang tinggi diperkirakan akan bertahan hingga 30 Juni 2017, dan berangsur membaik hingga 4 Juli 2017.

(T.B017/N002)