Kapolda Sumut menyebut penyerang anggota Polri terindikasi jaringan ISIS
25 Juni 2017 17:08 WIB
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pasca peristiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara, Minggu (25/6/2017). Pada Minggu dini hari pos penjagaan Polda Sumut diserang dua orang pelaku, yang mengakibatkan satu personel polisi tewas dan pelaku penyerangan yang diduga berafiliasi ke ISIS. (ANTARA/Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA News) - Pelaku penyerangan yang menewaskan salah satu anggota Polda Sumatera Utara pada Minggu dinihari terindikasi anggota jaringan kelompok bersenjata ISIS.
Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel di Medan, Minggu, mengatakan, indikasi keterlibatan dua pelaku dengan ISIS diketahui dari perkataan yang dilontarkan ketika menyerang personel Polda Sumut yang melakukan penjagaan.
Ia telah mengetahui identitas pelaku yang berjumlah dua orang tersebut, termasuk rumah mereka yang telah digeledah kepolisian.
Dalam penggeledahan di rumah pelaku, kepolisian menemukan beberapa dokumen tentang ISIS, termasuk senjata tajam, bendera dan video tentang ISIS.
"Disebutkan juga pelaku pernah ke luar negeri, Syria," katanya tanpa menyebutkan nama pelaku dan lokasi rumahnya.
Menurut Kapolda, dalam pemeriksaan di pos jaga Mapolda Sumut yang diserang, ia menemukan dua pisau dapur yang masih baru.
Satu pisau didapatkan dari tangan pelaku yang tewas ditembak, sedangkan satu lagi di tangan pelaku lain yang ditembak.
Selain itu, ia menemukan linggis, minyak bensin, dan korek api yang digunakan untuk membakar pos jaga di pintu keluar Mapolda Sumut.
Kepolisian menemukan kasur di pos penjagaan tersebut sempat terbakar, termasuk pintu pos jaganya yang melengkung karena terbuat dari plastik.
"Kejadian ini membuktikan ancaman terorisme itu ada," katanya.
Belakangan ini, kata Kapolda, aparat kepolisian telah menjadi target utama aksi terorisme sebagaimana yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Pihaknya sedang mengembangkam kasus tersebut dengan dukungan Detasemen Khusus Antiteror dan tim dari Mabes Polri.
Sebelumnya, pada Minggu dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, dua orang tidak dikenal menyerang personel Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalinggung yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut.
Akibat penyerangan tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya.
Kedua pelaku berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapoldq Sumut. Seorang pelaku tewas, dan seorang luka tertembak.
Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel di Medan, Minggu, mengatakan, indikasi keterlibatan dua pelaku dengan ISIS diketahui dari perkataan yang dilontarkan ketika menyerang personel Polda Sumut yang melakukan penjagaan.
Ia telah mengetahui identitas pelaku yang berjumlah dua orang tersebut, termasuk rumah mereka yang telah digeledah kepolisian.
Dalam penggeledahan di rumah pelaku, kepolisian menemukan beberapa dokumen tentang ISIS, termasuk senjata tajam, bendera dan video tentang ISIS.
"Disebutkan juga pelaku pernah ke luar negeri, Syria," katanya tanpa menyebutkan nama pelaku dan lokasi rumahnya.
Menurut Kapolda, dalam pemeriksaan di pos jaga Mapolda Sumut yang diserang, ia menemukan dua pisau dapur yang masih baru.
Satu pisau didapatkan dari tangan pelaku yang tewas ditembak, sedangkan satu lagi di tangan pelaku lain yang ditembak.
Selain itu, ia menemukan linggis, minyak bensin, dan korek api yang digunakan untuk membakar pos jaga di pintu keluar Mapolda Sumut.
Kepolisian menemukan kasur di pos penjagaan tersebut sempat terbakar, termasuk pintu pos jaganya yang melengkung karena terbuat dari plastik.
"Kejadian ini membuktikan ancaman terorisme itu ada," katanya.
Belakangan ini, kata Kapolda, aparat kepolisian telah menjadi target utama aksi terorisme sebagaimana yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Pihaknya sedang mengembangkam kasus tersebut dengan dukungan Detasemen Khusus Antiteror dan tim dari Mabes Polri.
Sebelumnya, pada Minggu dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, dua orang tidak dikenal menyerang personel Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalinggung yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut.
Akibat penyerangan tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya.
Kedua pelaku berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapoldq Sumut. Seorang pelaku tewas, dan seorang luka tertembak.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: