Harga daging di Bandarlampung tembus Rp140.000/kg
24 Juni 2017 23:18 WIB
Seorang pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Raya I, Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2017). (ANTARA /Aloysius Jarot Nugroho) ()
Bandarlampung (ANTARA News) - Harga daging sapi di pasar tradisional di Kota Bandarlampung sehari menjelang Lebaran 2017 menyentuh Rp140.000 per kilogram atau naik dari sehari sebelumnya Rp130.000 per kilogram.
Menurut para pedagang daging di Pasar Tempel Sukarame, Bandarlampung, Sabtu, kenaikan harga itu terjadi karena permintaan tinggi dan pasokan terbatas mengingat tinggal sehari lagi menjelang Lebaran 2017.
Sejumlah konsumen pembeli daging di pasar itu membenarkan, sehari sebelumnya harga daging sapi masih bertahan Rp130.000 per kg.
Namun sehari menjelang lebaran ini, mengalami kenaikan menjadi Rp140.000 per kilogram. Para konsumen tetap membeli daging itu meskipun harga naik karena memang dibutuhkan untuk konsumsi pada lebaran tahun ini.
Sebelumnya, harga daging sapi di Kota Bandarlampung mengalami fluktuasi selama puasa Ramadhan ini, pada kisaran Rp120.000 hingga Rp150.000 per kg.
Harga daging sapi di Pasar Gudang Lelang Telukbetung di Bandarlampung beberapa hari sebelumnya berkisar Rp120.000-Rp130.000/kg, dengan stok daging tetap banyak tersedia.
Stok daging tergolong banyak dan warga yang membeli daging juga cukup banyak jumlahnya.
Selain dipajang atau digantungkan di gerai penjualan daging, banyak juga daging sapi yang disimpan dalam karung plastik.
Harga normal daging di Kota Bandarlampung mencapai Rp120.000/kg, dan umumnya yang dijual adalah daging sapi impor hasil penggemukan.
Warga Bandarlampung tetap lebih suka membeli daging sapi segar, meski harganya lebih mahal dibandingkan harga daging beku impor.
Harga daging sapi diperkirakan tidak akan melambung tinggi, meski permintaan atas daging makin banyak, karena Lampung merupakan sentra peternakan sapi.
Di Lampung terdapat 11 feedloter dengan kapasitas kandang 117.700 ekor. Sapi impor yang digemukkan di Lampung umumnya didatangkan dari Australia melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.
Setelah digemukkan, sapi-sapi itu kemudian dikirimkan ke sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan sejumlah daerah lain di Jawa Barat.
Provinsi Lampung bertekad menjadi lumbung ternak nasional. Lampung bersama Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat saat ini tercatat sebagai lumbung ternak.
(T.B014/T007)
Menurut para pedagang daging di Pasar Tempel Sukarame, Bandarlampung, Sabtu, kenaikan harga itu terjadi karena permintaan tinggi dan pasokan terbatas mengingat tinggal sehari lagi menjelang Lebaran 2017.
Sejumlah konsumen pembeli daging di pasar itu membenarkan, sehari sebelumnya harga daging sapi masih bertahan Rp130.000 per kg.
Namun sehari menjelang lebaran ini, mengalami kenaikan menjadi Rp140.000 per kilogram. Para konsumen tetap membeli daging itu meskipun harga naik karena memang dibutuhkan untuk konsumsi pada lebaran tahun ini.
Sebelumnya, harga daging sapi di Kota Bandarlampung mengalami fluktuasi selama puasa Ramadhan ini, pada kisaran Rp120.000 hingga Rp150.000 per kg.
Harga daging sapi di Pasar Gudang Lelang Telukbetung di Bandarlampung beberapa hari sebelumnya berkisar Rp120.000-Rp130.000/kg, dengan stok daging tetap banyak tersedia.
Stok daging tergolong banyak dan warga yang membeli daging juga cukup banyak jumlahnya.
Selain dipajang atau digantungkan di gerai penjualan daging, banyak juga daging sapi yang disimpan dalam karung plastik.
Harga normal daging di Kota Bandarlampung mencapai Rp120.000/kg, dan umumnya yang dijual adalah daging sapi impor hasil penggemukan.
Warga Bandarlampung tetap lebih suka membeli daging sapi segar, meski harganya lebih mahal dibandingkan harga daging beku impor.
Harga daging sapi diperkirakan tidak akan melambung tinggi, meski permintaan atas daging makin banyak, karena Lampung merupakan sentra peternakan sapi.
Di Lampung terdapat 11 feedloter dengan kapasitas kandang 117.700 ekor. Sapi impor yang digemukkan di Lampung umumnya didatangkan dari Australia melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.
Setelah digemukkan, sapi-sapi itu kemudian dikirimkan ke sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan sejumlah daerah lain di Jawa Barat.
Provinsi Lampung bertekad menjadi lumbung ternak nasional. Lampung bersama Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat saat ini tercatat sebagai lumbung ternak.
(T.B014/T007)
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: