Jakarta (ANTARA News) - Seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia, yang dikelola oleh PT Modern Sevel Indonesia (MSI), mulai 30 Juni tidak akan beroperasi lagi.
Karyawan pun terkena imbasnya, beberapa di antaranya mengeluhkan pembayaran gaji dan tunjangan hari raya (THR) yang belum dituntaskan oleh perusahaan.
"Tanggal 24 Juni besok ditutup. Gaji sebulan terakhir ini belum dibayarkan, masih diupayakan," kata Sobihin, salah satu karyawan gerai 7-Eleven Tugu Tani, Jakarta Pusat, kepada ANTARA News, Kamis petang.
Sementara untuk THR, kata dia, perusahaan baru membayar setengah dari jumlah seharusnya. Hal ini juga dialami oleh semua karyawan gerai tersebut yang berjumlah delapan orang itu.
"Pembayarannya dicicil. Sudah dibayarkan dua kali yaitu 25 persen dan 25 persen, sisanya 50 persen lagi belum. Saya memohon kepada manajemen untuk memperhatikan karyawan yang telah berdedikasi, dan mengeluarkan hak-haknya," kata pria yang karib disapa Sobi itu.
Untuk kedepannya, lanjut dia, karyawan harus segera kembali mencari pekerjaan, apalagi tidak ada pesangon dari perusahaan.
"Karyawan, setelah ditutup, ya harus cari kerja lagi. Pesangon, tidak ada sama sekali. Saya setelah ini mau pulang kampung dulu," kata Sobi.
Sementara untuk gerai-gerai 7-Eleven lain di sekitar Tugu Tani, sudah terlebih dahulu ditutup, seperti di Cikini, yang terdapat tiga gerai.
"Semua gerai akan ditutup, kecuali yang di Rawamangun dan Mabes, untuk peralihan barang-barang dari gerai yang telah ditutup," ujar karyawan 7-Eleven lain yang enggan menyebutkan namanya.
(Baca juga: Akhir bulan ini, 7-Eleven di Indonesia tutup)
7-Eleven ditutup, begini curhat karyawan soal gaji dan THR
23 Juni 2017 19:15 WIB
Satu gerai 7-Eleven di kawasan Cikini, Jakarta Pusat yang telah ditutup (ANTARA News/Try Reza Essra)
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: