Tokyo (ANTARA News) - Takata Corp akan mencari perlindungan kebangkrutan (bankruptcy protection) dari kreditor pada Senin (26/6) mendatang karena perusahaan asal Jepang itu harus mengeluarkan dana miliaran dolar AS guna melunasi proses recall terbesar dalam sejarah otomotif terkait kerusakan kantung udara.

Perusahaan yang dipersalahkan atas kerusakan inflator yang menyebabkan 16 orang tewas dan lebih dari 150 orang luka-luka di seluruh dunia itu akan mengajukan perlindungan di Pengadilan Distrik Tokyo berdasarkan Undang-Undang Rehabilitasi Sipil tentang kebangkrutan di Jepang, menurut seorang sumber.

Takata kemudian akan mencari pinjaman jangka pendek dari unit perbankan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) yang akan memberikan pinjaman ratusan juta dolar, kata sumber lainnya.

Juru bicara Takata, Toyohiro Hishikawa, mengatakan belum ada keputusan terkait pengajuan atau pembiayaan tersebut.

Saham Takata berpindah tangan untuk pertama kalinya sejak sumber mengatakan pada pekan lalu bahwa pembuat kantong udara itu tengah bersiap mengajukan kebangkrutan.

Setiap pengajuan akan dilakukan dengan waktu yang sama dengan kesepakatan untuk mendapatkan dukungan finansial dari pembuat suku cadang mobil AS Key Safety Systems Inc.

Key diperkirakan akan mengakuisisi aset Takata sebagai bagian dari restrukturisasi kebangkrutan, kata seorang sumber kepada Reuters.

Takata akan berhenti membuat kantung udara setelah menyelesaikan recall global sebagai bagian dari rencana restrukturisasi dengan Key, kata sumber lain.

Takata pun berencana untuk memulai proses kebangkrutan di Amerika Serikat dan Jepang, kata sumber itu. Langkah demikian merupakan akhir dari

Pergerakan semacam itu akan berujung pada jatuhnya perusahaan yang dikendalikan keluarga yang sempat bertumbuh menjadi pemasok global bagi produsen mobil utama di dunia, demikian Reuters.