Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi komitmen ekspansi yang dilakukan PT Unilever Indonesia hingga saat ini.




”Kami juga mengapresiasi kehadiran PT Unilever Oleochemical Indonesia yang telah beroperasi komersial sejak tahun 2015 dengan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun,” kata Airlangga melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.

Airlangga menyatakan, industri oleokimia dasar merupakan salah satu sektor hulu yang tengah diprioritaskan pengembangannya karena berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi beberapa industri hilir seperti farmasi, toiletries, kosmetik, hingga deterjen.

Untuk itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri nasional dengan menerbitkan kebijakan strategis yang dapat memperkuat struktur sektornya.




“Seperti pada pembinaan industri kosmetik dan jamu, yang dilakukan secara kerja sama lintas sektoral dan saling terintegrasi. Bahkan, dalam pembinaannya, selain pemenuhan terhadap regulasi dari sisi kesehatan, juga diperlukan fasilitasi atau pembinaan untuk menjamin standar dan kualitas produk,” jelas Airlangga.




Dharapkan, ke depannya, dapat lebih meningkatkan pembangunan pabrik, penyerapan tenaga kerja, penguasaan teknologi, peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), serta diharapkan pula menguragi ketergantungan terhadap bahan baku impor.

PT Unilever Indonesia Tbk telah menorehkan sejarah panjang di Indonesia sejak tahun 1933, dan saat ini menjadi salah satu perusahaan fast moving consumer goods terdepan di pasar Indonesia.




Dengan 39 brand yang terbagi dalam empat kategori, yaitu Personal Care, Home Care, Food dan Refreshment.




Sebanyak 99 persen produknya diproduksi di Indonesia dan memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.




Pada 2016, seluruh pabrik Unilever Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).