Menteri ESDM: Penerima subsidi listrik mungkin bertambah
21 Juni 2017 17:45 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan keterangan pers di Gedung Kementerian ESDM terkait tarif tenaga listrik untuk RAPBN-P 2017 di Jakarta, Rabu (21/6/2017). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, jumlah pelanggan listrik berdaya 900 VA yang bakal termasuk penerima subsidi mungkin bakal bertambah setelah diverifikasi dan akan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.
"Ada tambahan 2,4 juta pelanggan 900 VA yang sedang diverifikasi apakah mereka ini juga perlu mendapatkan subsidi," ujarnya kepada pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya dari sekira 23 juta orang yang merupakan pelanggan dengan daya 900 Volt Ampere (VA), menurut dia, ada sekira 19 juta pelanggan yang awalnya dinyatakan tidak layak mendapatkan subsidi, dan sekira 4,1 juta pelanggan dinyatakan tetap layak.
(Baca juga: Ignasius Jonan: Subsidi listrik tidak banyak berubah)
Namun, ia menilai, dari hasil verifikasi diperkirakan ada tambahan 2,4 juta pelanggan sehingga bila mereka juga dinilai perlu mendapatkan subsidi, maka akan menjadi sekitar 6,5 juta pelanggan untuk ukuran daya 900 VA yang bakal disubsidi. Hal ini juga bakal diusulkan dalam RAPBN-P ke Komisi VII DPR RI.
Dengan kenaikan jumlah pelanggan 900 VA yang bakal menerima subsidi, dinyatakannya, maka diperkirakan juga akan ada kenaikan alokasi anggaran untuk subsidi listrik.
Jonan juga memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif listrik lagi pada periode 1 Juli 2017 hingga akhir tahun ini untuk semua golongan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
(Baca juga: Pemerintah berupaya tak naikkan tarif listrik hingga akhir tahun)
Terkait pengaduan dari masyarakat, ia mengungkapkan bahwa selain masyarakat yang mengeluhkan pencabutan subsidi, ada pula yang menulis surat secara sukarela bahwa mereka menilai diri mereka tidak perlu disubsidi.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri ESDM Hadi M. Djuraid menyatakan bahwa data terkait warga yang mampu atau tidak mampu terkait dengan subsidi listrik berada di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Data masyarakat mampu tidak mampu ada di sana. Kami hanya mengikuti data yang ada di sana," katanya.
Pemerintah melakukan penyesuaian tarif listrik pelanggan 900 VA secara bertahap per dua bulan, yaitu pada 1 Januari, 1 Maret, dan 1 Mei 2017.
Untuk pelanggan dengan daya 450 VA yang jumlahnya sekira 23 juta pelanggan tetap mendapatkan subsidi listrik.
"Ada tambahan 2,4 juta pelanggan 900 VA yang sedang diverifikasi apakah mereka ini juga perlu mendapatkan subsidi," ujarnya kepada pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya dari sekira 23 juta orang yang merupakan pelanggan dengan daya 900 Volt Ampere (VA), menurut dia, ada sekira 19 juta pelanggan yang awalnya dinyatakan tidak layak mendapatkan subsidi, dan sekira 4,1 juta pelanggan dinyatakan tetap layak.
(Baca juga: Ignasius Jonan: Subsidi listrik tidak banyak berubah)
Namun, ia menilai, dari hasil verifikasi diperkirakan ada tambahan 2,4 juta pelanggan sehingga bila mereka juga dinilai perlu mendapatkan subsidi, maka akan menjadi sekitar 6,5 juta pelanggan untuk ukuran daya 900 VA yang bakal disubsidi. Hal ini juga bakal diusulkan dalam RAPBN-P ke Komisi VII DPR RI.
Dengan kenaikan jumlah pelanggan 900 VA yang bakal menerima subsidi, dinyatakannya, maka diperkirakan juga akan ada kenaikan alokasi anggaran untuk subsidi listrik.
Jonan juga memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif listrik lagi pada periode 1 Juli 2017 hingga akhir tahun ini untuk semua golongan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
(Baca juga: Pemerintah berupaya tak naikkan tarif listrik hingga akhir tahun)
Terkait pengaduan dari masyarakat, ia mengungkapkan bahwa selain masyarakat yang mengeluhkan pencabutan subsidi, ada pula yang menulis surat secara sukarela bahwa mereka menilai diri mereka tidak perlu disubsidi.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri ESDM Hadi M. Djuraid menyatakan bahwa data terkait warga yang mampu atau tidak mampu terkait dengan subsidi listrik berada di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Data masyarakat mampu tidak mampu ada di sana. Kami hanya mengikuti data yang ada di sana," katanya.
Pemerintah melakukan penyesuaian tarif listrik pelanggan 900 VA secara bertahap per dua bulan, yaitu pada 1 Januari, 1 Maret, dan 1 Mei 2017.
Untuk pelanggan dengan daya 450 VA yang jumlahnya sekira 23 juta pelanggan tetap mendapatkan subsidi listrik.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: