Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rasyidi mengatakan penundaan pelaksanaan lima hari sekolah secara nasional yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tepat dalam proses pembelajaran di semua jenjang pendidikan.

"PGRI menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden Joko Widodo yang telah menunda pelaksanaan lima hari sekolah," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Penundaan tersebut, menurut dia, sangat positif terhadap keberlangsungan proses pembelajaran di semua jenjang pendidikan.

"Setiap kebijakan sejatinya memang mempertimbangkan kesiapan berbagai faktor yang mendukung suksesnya kebijakan tersebut, sehingga sekolah yang akan melaksanakan peraturan tersebut harus memenuhi kesiapan berbagai faktor pendukungnya," katanya.

Seharusnya, ia mengemukakan, sebelum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengeluarkan peraturan, maka seharusnya melibatkan pemerintah daerah dan juga para kepala sekolah.

"Sebenarnya, bagaimana niat baik dapat mengakomodasi berbagai kepentingan, karena pendidikan agama juga bagian dari pendidikan karakter," katanya.

Menurut dia, untuk kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan lima hari sekolah itu, maka harus diserahkan kepada daerah dan masing-masing sekolah.

"Jangan sampai satu anak pun dirugikan dengan kebijakan ini," demikian Unifah Rasyidi.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah pada 9 Juni 2017 yang meregulasi waktu sekolah selama lima hari masing-masing delapan jam dengan mendapat pendidikan pelajaran dan kegiatan program penguatan karakter.