143 bus di Terminal Cirebon tidak laik
20 Juni 2017 17:37 WIB
Ilustrasi - Petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan Kota Palembang, Satlantas Polresta Palembang, Satlantas Polda Sumsel memeriksa persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan umum Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat inspeksi untuk persiapan armada angkutan Lebaran 2017 di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (12/6/2017). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Cirebon (ANTARA News) - Koordinator Terminal Harjamukit Kota Cirebon, Jawa Barat, menyatakan setelah dilakukan pengecekan sebanyak 143 bus untuk angkutan Lebaran 2017 tidak laik jalan.
"Dari 202 bus yang disediakan untuk beroperasi di terminal 143 di antaranya dinyatakan tidak laik jalan," kata Koordinator Terminal Harjamukti, Edi Kurniadi di Cirebon, Selasa.
Dia mengatakan untuk pelanggaran yang ditemukan itu yang tergolong pelanggaran kecil seperti petunjuk kecepatan, lampu sein dan lampu rem dalam keadaan rusak atau mati.
Edi melanjutkan untuk pelanggaran tingkat besar itu seperti halnya ban bus yang mulai tipis, untuk itu tidak diizinkan mengangkut penumpang sebelum dilakukan penggantian.
"Kalau pelanggaran besar perusahaan bus langsung datang membawa suku cadang pengganti seperti ban, agar dapat berangkat kembali," tuturnya.
Semua kendaraan yang keluar dan masuk Terminal Harjamukti dipastikan akan melalui proses uji kelaikan, hal tersebut dilakukan untuk kenyamanan dan keselamatan penumpang selama memasuki arus mudik dan balik Lebaran 2017.
Edi menambahkan selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 Terminal Harjamukti Cirebon menyediakan 202 kendaraan dan 10 persen untuk cadangan.
"Tapi dari tahun ke tahun kendaraan cadangan tidak terpakai, karena Terminal Harjamukti bukan menjadi tempat tujuan keberangkatan dan kedatangan," ujarnya.
Sementara itu untuk puncak arus mudik di Terminal Harjamukti kemungkinan Jumat dan Sabtu, tapi diperkirakan tidak akan terlalu membludak karena terminal berada di tengah kota.
"Dari 202 bus yang disediakan untuk beroperasi di terminal 143 di antaranya dinyatakan tidak laik jalan," kata Koordinator Terminal Harjamukti, Edi Kurniadi di Cirebon, Selasa.
Dia mengatakan untuk pelanggaran yang ditemukan itu yang tergolong pelanggaran kecil seperti petunjuk kecepatan, lampu sein dan lampu rem dalam keadaan rusak atau mati.
Edi melanjutkan untuk pelanggaran tingkat besar itu seperti halnya ban bus yang mulai tipis, untuk itu tidak diizinkan mengangkut penumpang sebelum dilakukan penggantian.
"Kalau pelanggaran besar perusahaan bus langsung datang membawa suku cadang pengganti seperti ban, agar dapat berangkat kembali," tuturnya.
Semua kendaraan yang keluar dan masuk Terminal Harjamukti dipastikan akan melalui proses uji kelaikan, hal tersebut dilakukan untuk kenyamanan dan keselamatan penumpang selama memasuki arus mudik dan balik Lebaran 2017.
Edi menambahkan selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 Terminal Harjamukti Cirebon menyediakan 202 kendaraan dan 10 persen untuk cadangan.
"Tapi dari tahun ke tahun kendaraan cadangan tidak terpakai, karena Terminal Harjamukti bukan menjadi tempat tujuan keberangkatan dan kedatangan," ujarnya.
Sementara itu untuk puncak arus mudik di Terminal Harjamukti kemungkinan Jumat dan Sabtu, tapi diperkirakan tidak akan terlalu membludak karena terminal berada di tengah kota.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: