Militer Suriah rebut lebih 20 desa dari ISIS di Raqqa
20 Juni 2017 08:14 WIB
Ilustrasi - Dokumen foto pasukan tentara Suriah menyampaikan salam kemenangan usai merebut kembali Kota Aleppo dari ISIS, Maret 2017. Militer Suriah mengumumkan gencatan senjata di Kota Deera selama 48 jam pada Sabtu (17/6/2017). (Reuters)
Damaskus, Suriah (ANTARA News) - Militer Suriah merebut lebih dari 20 desa dan kota kecil di pinggiran Provinsi Raqqa, ibu kota de fakto kelompok ISIS di Suriah Utara, demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA, pada Senin (19/6).
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh SANA, Komando Umum Angkatan Darat Suriah mengatakan pasukan pemerintah dan tentara sekutunya merebut lebih dari 20 desa dan kota kecil dan kota besar utama Rasafeh di pinggir selatan Raqqa.
Prestasi tersebut dicapai sehari setelah koalisi pimpinan AS menembak jatuh satu pesawat tempur Suriah yang sedang menyerang posisi ISIS di Raqqa.
Peristiwa itu memicu ketegangan antara AS dan Rusia, sebab AS menyatakan jet Suriah yang ditembak jatuh sedang menyerang lokasi di dekat posisi Pasukan Demokratis Suriah (SDF), yang didukung AS.
Di dalam satu pernyataan pada Senin, SDF mengatakan militer Suriah telah menyerang posisi ISIS di Raqqa sejak 17 Juni.
Namun, militer Suriah menyatakan pesawat tersebut menyerang ISIS di Rasafeh, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Militer Suriah menuduh AS berusaha menggagalkan kemajuan pasukan pemerintah di kota itu.
SDF berusaha merebut Raqqa dari ISIS, sedangkan pasukan Pemerintah Suriah bergerak maju di pinggir selatan dan barat Kota Raqqa untuk mengamankan daerah di pinggir selatan Provinsi Aleppo dan membuka jalan untuk memperluas operasi ke Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur.
Setelah peristiwa penembakan pesawat tempur Suriah, Rusia membekukan kesepakatan penerbangan yang aman dengan AS, yang telah berkali-kali menyerang pasukan Pemerintah Suriah yang bergerak maju melawan ISIS di gurun Suriah belum lama ini.
Peristiwa semacam itu berarti mengalahkan ISIS di kubunya dapat menjadi awal dalam konflik baru di Suriah antara pasukan yang didukung AS dan yang didukung Rusia. (Uu.C003)
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh SANA, Komando Umum Angkatan Darat Suriah mengatakan pasukan pemerintah dan tentara sekutunya merebut lebih dari 20 desa dan kota kecil dan kota besar utama Rasafeh di pinggir selatan Raqqa.
Prestasi tersebut dicapai sehari setelah koalisi pimpinan AS menembak jatuh satu pesawat tempur Suriah yang sedang menyerang posisi ISIS di Raqqa.
Peristiwa itu memicu ketegangan antara AS dan Rusia, sebab AS menyatakan jet Suriah yang ditembak jatuh sedang menyerang lokasi di dekat posisi Pasukan Demokratis Suriah (SDF), yang didukung AS.
Di dalam satu pernyataan pada Senin, SDF mengatakan militer Suriah telah menyerang posisi ISIS di Raqqa sejak 17 Juni.
Namun, militer Suriah menyatakan pesawat tersebut menyerang ISIS di Rasafeh, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Militer Suriah menuduh AS berusaha menggagalkan kemajuan pasukan pemerintah di kota itu.
SDF berusaha merebut Raqqa dari ISIS, sedangkan pasukan Pemerintah Suriah bergerak maju di pinggir selatan dan barat Kota Raqqa untuk mengamankan daerah di pinggir selatan Provinsi Aleppo dan membuka jalan untuk memperluas operasi ke Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur.
Setelah peristiwa penembakan pesawat tempur Suriah, Rusia membekukan kesepakatan penerbangan yang aman dengan AS, yang telah berkali-kali menyerang pasukan Pemerintah Suriah yang bergerak maju melawan ISIS di gurun Suriah belum lama ini.
Peristiwa semacam itu berarti mengalahkan ISIS di kubunya dapat menjadi awal dalam konflik baru di Suriah antara pasukan yang didukung AS dan yang didukung Rusia. (Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: