Jakarta (ANTARA News) - Pereli nasional Rifat Sungkar menyarankan pemudik terutama yang menggunakan kendaraan roda empat untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman pada malam hari.




Pasalnya, menurut Rifat, mengemudikan mobil pada malam hari secara otomatis akan lebih meningkatkan kewaspadaan pengemudi, meski ia menekankan pengemudi sebaiknya memiliki kesehatan penglihatan yang mumpuni untuk melahap aspal di malam hari.




"Untungnya mengemudi malam hari adalah di kecepatan berapapun orang akan lebih aware," kata Rifat beberapa waktu lalu di Jakarta.




Kewaspadaan tersebut, lanjut Rifat, didasari sedikitnya oleh dua hal, yakni kesegaran badan dan tingkat kewaspadaan terhadap kondisi sekitar khususnya lampu kendaraan lain.




Perjalanan mudik, hampir pasti dilakukan di dalam bulan Ramadhan sehingga pengemudi kemungkinan tengah berpuasa, oleh karena itu melakukannya di malam hari akan memberikan kebugaran yang lebih dibandingkan siang hari.




"Ketika puasa, malam hari itu lo pasti lebih segar ketimbang siang," kata Rifat.




"Kedua lo akan lebih caution kalau ngeliat lampu mobil lain," ujarnya menambahkan.




Menurut Rifat seringkali dalam perjalanan jauh kerap terjadi tabrakan adu moncong kendaraan atau head-on-accident, yang disebabkan kaburnya lampu kendaraan berlawanan akibat kalah terang dibandingkan matahari atau kondisi di luar mobil.




"Kalau malam akan lebih aware, karena lampunya lebih jelas, jauh dibandingkan siang," katanya.




Meski demikian, Rifat mengingatkan bahwa kunci untuk menghindari hilangnya konsentrasi saat melakukan perjalanan mudik adalah memperhatikan tingkat dehidrasi serta tingkat asupan oksigen.




"Kalau rendah, misalkan turun sampai 80 persen, sudah pasti kehilangan konsentrasi," pungkasnya.