Densus 88 geledah rumah terduga teroris di Malang
19 Juni 2017 19:20 WIB
Penggeledahan Rumah Terduga Teroris. Tim dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) usai melakukan olah TKP dalam penggeledahan rumah terduga teroris berinisial SM di Singosari, Malang, Jawa Timur, Senin (19/6/2017). Sebelumnya SM ditangkap di rumah tersebut karena diduga terlibat dalam jaringan Abu Jandal yang masuk dalam organisasi ISIS. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Malang (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Ampel Dento Malang menggeledah rumah terduga pelaku teror Syahrul Munif di Jalan Wijaya No 11 Kelurahan Pangentan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin.
"Kami melakukan penggeledahan terduga pelaku teror atas nama Syahrul Munif. Penangkapannya tadi pagi dan sekarang dilakukan penggeledahan di tempat tinggalnya," kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung di sela pelaksanaan penggeledahan di rumah terduga teroris di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kapolres mengemukakan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 ini merupakan jaringan Abu Jandal dan militan yang ikut bertempur bersama kelompok radikal di Suriah. Saat berangkat ke Suriah, Syahrul Munif bersama sekelompok temannya.
Namun, lanjutnya, kemudian Syahrul Munif hanya seorang diri pulang ke Indonesia setelah kecewa karena mendapatkan sedikit uang. "Tiga temannya yang lain tewas di Suriah," kata Ujung.
Syahrul Munif, katanya, berada di Suriah hanya setahun, yakni 2013 dan 2014. Selepas pulang dari Suriah, polisi secara intensif mengikuti gerak-gerik yang bersangkutan. Dan, sejauh ini petugas masih mendalami lebih jauh peran Syahrul Munif. Polisi juga sedang mendalami sejumlah bukti yang ditemukan di dalam rumahnya.
Barang bukti yang ditemukan di rumahnya, antara lain adalah buku catatan, buku tabungan dan paspor. "Kami di sini hanya mem-backup teman-teman Densus 88. Syahrul Munif adalah sosok yang berada dalam video propaganda yang mengajak warga Indonesia berperang ke Suriah. Dia adalah yang ada di dalam video itu," ujarnya.
Syahrul MUnif ditangkap 100 meter dari rumahnya oleh petugas Densus 88. Ia ditangkap ketika sedang membawa tas yang berisi buku. Saat ditangkap, Syahrul Munif sedang sendirian. Ia juga tidak memberi perlawanan kepada petugas.
"Yang bersangkutan (SYahrul Munif) saat ini sudah berada di Mabes Polri," ucapnya.
Diperkirakan Syahrul Munif merupakan jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang terhubung dengan Helmi Alamudi (Yayasan Mega Mendung Pisang Candi), Abdul Hakim (Embong Arab) dan Junaidi (Bumiayu), Kota Malang. Ketiganya sudah diamankan Densus 88 beberapa waktu lalu.
"Kami melakukan penggeledahan terduga pelaku teror atas nama Syahrul Munif. Penangkapannya tadi pagi dan sekarang dilakukan penggeledahan di tempat tinggalnya," kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung di sela pelaksanaan penggeledahan di rumah terduga teroris di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kapolres mengemukakan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 ini merupakan jaringan Abu Jandal dan militan yang ikut bertempur bersama kelompok radikal di Suriah. Saat berangkat ke Suriah, Syahrul Munif bersama sekelompok temannya.
Namun, lanjutnya, kemudian Syahrul Munif hanya seorang diri pulang ke Indonesia setelah kecewa karena mendapatkan sedikit uang. "Tiga temannya yang lain tewas di Suriah," kata Ujung.
Syahrul Munif, katanya, berada di Suriah hanya setahun, yakni 2013 dan 2014. Selepas pulang dari Suriah, polisi secara intensif mengikuti gerak-gerik yang bersangkutan. Dan, sejauh ini petugas masih mendalami lebih jauh peran Syahrul Munif. Polisi juga sedang mendalami sejumlah bukti yang ditemukan di dalam rumahnya.
Barang bukti yang ditemukan di rumahnya, antara lain adalah buku catatan, buku tabungan dan paspor. "Kami di sini hanya mem-backup teman-teman Densus 88. Syahrul Munif adalah sosok yang berada dalam video propaganda yang mengajak warga Indonesia berperang ke Suriah. Dia adalah yang ada di dalam video itu," ujarnya.
Syahrul MUnif ditangkap 100 meter dari rumahnya oleh petugas Densus 88. Ia ditangkap ketika sedang membawa tas yang berisi buku. Saat ditangkap, Syahrul Munif sedang sendirian. Ia juga tidak memberi perlawanan kepada petugas.
"Yang bersangkutan (SYahrul Munif) saat ini sudah berada di Mabes Polri," ucapnya.
Diperkirakan Syahrul Munif merupakan jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang terhubung dengan Helmi Alamudi (Yayasan Mega Mendung Pisang Candi), Abdul Hakim (Embong Arab) dan Junaidi (Bumiayu), Kota Malang. Ketiganya sudah diamankan Densus 88 beberapa waktu lalu.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: