Jakarta, 19/6 (Antara) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta korporasi di Indonesia, khususnya badan usaha milik negara (BUMN) lebih memperhatikan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak yatim dengan menyalurkan bantuan dana atau beasiswa.

"Kami berterima kasih pada PLN yang memberikan infak kepada anak-anak yatim, dan semoga semakin banyak perusahaan yang memperhatikan santunan kepada anak-anak yatim karena dalam agama kita santunan kepada anak yatim adalah kemuliaan dan doa anak yatim diijabah Allah SWT," kata Wapres di Balai Sidang Jakarta (JCC), Senin.

Wapres Jusuf Kalla menyaksikan penyerahan dana santunan senilai Rp2,65 miliar secara simbolis oleh Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir kepada perwakilan 64 yayasan anak yatim dan dhuafa dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Semoga PLN dapat terus memberikan penerangan dan cahaya bagi Tanah Air kita," kata Wapres yang diamini anak-anak yatim dan dhuafa yang hadir di JCC.

Wapres didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno hadir di JCC, Senin, dalam acara buka bersama yang diselenggarakan PLN dengan mengundang 3.200 anak yatim dan dhuafa se-Jabodetabek.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga mengimbau para pengurus yayasan untuk menggunakan dana santunan tersebut secara bijak, bukan hanya untuk keperluan Lebaran, tapi untuk pendidikan anak-anak asuhnya.

"Tentunya santunan amal itu bukan hanya bermanfaat saat Ramadan, Lebaran, tapi juga bagi pendidikan dan sehari-hari anak-anak kita," kata dia.

Kepada anak-anak yatim dan dhuafa yang hadir di acara buka bersama, Wapres berpesan agar belajar dengan giat dan tetap percaya diri dalam menghadapi kehidupan.

"Saya minta kepada anak-anakku, cucu-cucuku, agar belajar dengan giat, karena walaupun anak yatim kalau ikhlas belajar tentu akan diberikan berkah dan pendidikan oleh Allah SWT," kata dia.

Selama Bulan Ramadan 2017, PLN telah menyelenggarakan acara buka bersama dengan 24 ribu anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia dan total dana santunan yang telah disalurkan mencapai Rp10 miliar.

Dana santunan tersebut berasal dari Program PLN Peduli dan sebagian dari zakat pegawai PLN yang dikelola Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (LAZIS) PLN.