Jakarta (ANTARA News) - Pereli nasional Rifat Sungkar mengingatkan manfaat tidur siang bagi para pemudik yang melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman, terutama bagi pengemudi mobil pribadi.




Pasalnya, menurut Rifat tidur siang sangat bermanfaat untuk mengatur ulang jam metabolisme tubuh laiknya orang yang baru bangun dan memulai aktivitas di pagi hari lagi.




"Misalnya kita mulai mengemudi selepas sahur, sampai enam jam berikutnya water level kita itu bagus dan berada di atas, setelah itu baru kita dripping away. Kalau sudah begitu triknya satu, tidur siang," kata Rifat beberapa waktu lalu.




"Karena tidur siang itu akan me-reset jam metabolisme lagi, seakan-akan lo baru mulai lagi aktivitas," ujarnya menambahkan.




Tidur siang, juga menjadi trik yang sangat bermanfaat untuk mengembalikan konsentrasi mengemudi, terlebih bagi pengemudi yang melakukan perjalanan mudik di tengah aktivitas berpuasa.




"Tidur siangnya tidak perlu lama-lama, 30 menit sampai 1 jam lah," kata pria yang juga memiliki lembaga pelatihan berkendara Rifat Drive Labs itu.




Menurut Rifat, tidur siang sedikitnya akan memberikan konsentrasi penuh bagi pengemudi untuk 1-2 jam berikutnya.




Di tengah kondisi berpuasa, Rifat menyarankan waktu yang paling tepat untuk tidur siang adalah sekira pukul 14.00-15.00, mengingat selepas itu tak jauh jaraknya dari waktu berbuka puasa.




"Misalnya tidur siang jam 15.00, tidur satu atau satu setengah jam, bangun kan sudah dekat berbuka," katanya.




(Baca: Gubernur Jatim tinjau tempat istirahat Tol "Sumo")