Sidoarjo (ANTARA News) - Siang itu, cuaca di sekitar Terminal Purabaya Surabaya cukup panas. Sepekan terakhir menjelang Lebaran 2017. Hilir mudik penumpang tampak semakin padat mendekati kegiatan tahunan ini.

Tak tampak raut muka kelelahan di wajah penumpang saat berada di dalam areal ruang tunggu. Memang, sekalipun di luar terasa panas, di areal dalam ruang tunggu penumpang Terminal Purabaya Surabaya tidak terasa.

Ini karena sirkulasi udara yang ada di ruang tunggu Terminal Purabaya jauh lebih baik. Ditunjang dengan penambahan beberapa kipas angin membuat kenyamanan penumpang.

Kini Terminal Purabaya telah jauh berbenah. Renovasi yang dilaksanakan pada medio 2016 lalu membuat Terminal terbesar di Jawa Timur ini semakin cantik. Penumpang menjadi semakin nyaman dengan model bangunan seperti layaknya bandara.

Sejak masuk di lingkungan terminal, penumpang akan dimanjakan dengan suasana baru. Suasana nyaman akan semakin kentara tatkala memasuki ruang tunggu utama. Oleh petugas penumpang akan diarahkan untuk naik ke lantai dua. Dua buah eskalator akan membantu penumpang untuk menuju ke lantai dua.

Di tempat itu, calon penumpang akan sampai di ruang utama Terminal Purabaya Surabaya. Selanjutnya, penumpang akan diarahkan di selasar utama menuju ke tempat naikknya bus.

"Suasananya nyaman, tidak seperti dulu semrawut. Banyak kru bus yang mencari penumpang dengan menarik-narik penumpang," ujar Hesti W, mahasiswi asal Madiun ini.

Sejak dioperasikan, bangunan baru Terminal Purabaya Surabaya memang menghindarkan pertemuan antara penumpang dengan kru bus yang mencari penumpang.

Penumpang melalui selasar utama, bisa langsung memilih bus mana yang akan ditumpangi menuju ke tempat tujuan masing-masing. Papan penunjuk tujuan bus terpampang jelas di atas tempat parkir bus menunggu penumpang.

Jika masih bingung, penumpang bisa langsung bertanya kepada petugas jaga yang berada di setiap sudut terminal. Penumpang juga bisa mengetahui kapan jadwal keberangkatan bus, dan juga tarif yang ditetapkan selama mudik Lebaran.

"Kami sudah memasang papan tarif bus sesuai dengan tujuan masing-masing," kata Kepala Terminal Purabaya Surabaya Hardjo baru-baru ini.

Di sisi lain, untuk menyambut hari Lebaran seperi sekarang ini Petugas Terminal Purabaya Surabaya juga menyiagakan 35 unit kamera pengintai yang disiagakan di sejumlah sudut ruangan untuk menambah kenyamanan pengguna jasa angkutan Lebaran.

Petugas berkeyakinan, dengan adanya perubahan pada Terminal Purabaya ini akan memberikan kenyamanan penumpang saat menjalankan mudik dan balik Lebaran.

Sudah tidak ada lagi lalu lalang penumpang yang berada di depan bus, karena begitu turun dari ruang tunggu penumpang langsung masuk menuju ke dalam bus tujuan masing-masing.

"Ya seperti di bandara, penumpang akan diarahkan menuju ke tempat keberangkatan bus. Kondisi inilah yang membuat penumpang bus bisa leluasa memilih bus dan juga tempat tujuan masing-masing. Semoga pelayanan penumpang bus tahun ini bisa lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.



Bandara Juanda

Kesiapan menyambut pemudik saat Lebaran juga disiapkan dengan matang oleh PT Angkasa Pura 1 Juanda selaku pengelola Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Salah satu bentuk kesiapan yang dilakukan oleh pihak pengelola adalah mengoperasikan bandara ini selama 24 jam penuh. Padahal sebelumnya, bandara ini hanya beroperasi sejak pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB. Hal ini menyusul dilaksanakanya proses perbaikan landasan sebagai tulang punggung utama sebuah bandara.

Pengoperasian bandara selama 24 jam ini bukan tanpa alasan, karena Bandara Internasional Juanda ini merupakan salah satu bandara terpadat di Indonesia dengan jumlah penerbangan sebanyak 35 slot setiap jamnya.

"Kalau bandara lain slot 33 itu mungkin sudah padat, tetapi kalau di Juanda Surabaya ini masih cukup memungkinkan, dan kemungkinan penambahan rute penerbangan masih bisa dilakukan," ucap General Manager PT Angkasa Pura I Juanda, Yuwono beberapa waktu lalu.

Tingginya traffic penerbangan di Bandara Internasional Juanda ini harus dibarengi dengan adanya penguatan fasilitas, termasuk penguatan landasan pacu.

Saat ini penerbangan di Bandara Juanda yang awalnya diperuntukan untuk pesawat kecil sekarang sudah bisa menampung pesawat berbadan lebar dengan jumlah penumpang sekali angkut yang mencapai lebih dari 400 orang.

Pesawat berbadan lebar tersebut, kata dia, salah satunya adalah pesawat yang digunakan untuk mengangkut jamaah umrah yang langsung dari Juanda menuju ke Madinah.

"Pesawat pengangkut jamaah umrah ini berangkat 13 kali dalam sepekan," katanya.

Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, juga mendirikan pos komando terpadu angkutan Lebaran 2017 untuk memantau pergerakan penumpang selama Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

Total personel keamanan selama angkutan Lebaran di Bandara Internasional Juanda ada 943 personel yang mengamankan posko angkutan Lebaran berlangsung untuk memaksimalkan keamanan kepada seluruh pengguna jasa Bandar Udara Juanda Surabaya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepada PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Juanda Surabaya untuk meningkatkan kewaspadaannya selama pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2017.

"Dari pantauan kami sampai dengan hari ini sudah cukup bagus dan diperkirakan puncak mudiknya akan terjadi pada tanggal 20 Juni sampai dengan 23 Juni. Oleh karena itu kami meminta kepada direksi di Juanda ini untuk lebih waspada," ujarnya saat melakukan pemantauan di Terminal I Bandara Internasional, Juanda Surabaya.