Mudik gratis pengaruhi penurunan penumpang di terminal Bekasi
17 Juni 2017 18:34 WIB
Pendaftaran Mudik Gratis. Warga melakukan proses pendaftaran mudik gratis, di Terminal Kayuringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/5/2017). Kementerian Perhubungan menggelar program mudik gratis untuk 8.150 pesepeda motor dan 64.900 penumpang pada masa angkutan Lebaran 2017 diantaranya di Bekasi dengan kuota 2.500 penumpang untuk tujuan Tegal, Purwokerto, Kebumen, Wonosobo, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Solo dan Wonogiri, dengan pemberangkatan pada 22 Juni 2017 mendatang. (ANTARA /Risky Andrianto)
Bekasi (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai penurunan minat sejumlah pemudik untuk memanfaatkan bus di Terminal Induk setempat setiap tahunnya turut dipengaruhi oleh program mudik gratis yang diselenggarakan sejumlah instansi.
"Penurunan minat penumpang mudik di Terminal Induk Kota Bekasi setiap tahunnya rata-rata mencapai 5 persen," kata Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan Kota Bekasi Fathikun di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, pada 2017 pihaknya menyediakan 12 unit bus gratis, Pemprov Jabar menyediakan 28 unit bus gratis serta Kementerian Perhubungan yang jumlahnya berkisar puluhan unit bus untuk beragam tujuan.
"Penumpang lebih memilih mudik gratis karena secara proses administrasinya relatif mudah dan proses perjalananya aman," katanya.
Menurut dia, Termina Induk Kota Bekais di Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Bekasi Timur telah menyiapkan sedikitnya 500 bus.
"Jumlah itu di luar bus cadangan sebanyak 140 unit," katanya.
Dikatakan Fathikun, libur panjang sekolah dan pembelian unit kendaraan pribadi juga dianggap turut memicu penurunan minat penumpang mudik di terminal.
Fathkun mengaku telah menginstruksikan para pengusaha Perusahaan Otobus (PO) di Kota Bekasi untuk menunda pengerahan bus cadangan sebelum penyediaan bus reguler telah seluruhnya terpakai.
"Penurunan minat penumpang mudik ini tidak hanya terjadi di Kota Bekasi, tapi juga di sejumlah kota besar termasuk Jakarta," katanya.
"Penurunan minat penumpang mudik di Terminal Induk Kota Bekasi setiap tahunnya rata-rata mencapai 5 persen," kata Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan Kota Bekasi Fathikun di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, pada 2017 pihaknya menyediakan 12 unit bus gratis, Pemprov Jabar menyediakan 28 unit bus gratis serta Kementerian Perhubungan yang jumlahnya berkisar puluhan unit bus untuk beragam tujuan.
"Penumpang lebih memilih mudik gratis karena secara proses administrasinya relatif mudah dan proses perjalananya aman," katanya.
Menurut dia, Termina Induk Kota Bekais di Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Bekasi Timur telah menyiapkan sedikitnya 500 bus.
"Jumlah itu di luar bus cadangan sebanyak 140 unit," katanya.
Dikatakan Fathikun, libur panjang sekolah dan pembelian unit kendaraan pribadi juga dianggap turut memicu penurunan minat penumpang mudik di terminal.
Fathkun mengaku telah menginstruksikan para pengusaha Perusahaan Otobus (PO) di Kota Bekasi untuk menunda pengerahan bus cadangan sebelum penyediaan bus reguler telah seluruhnya terpakai.
"Penurunan minat penumpang mudik ini tidak hanya terjadi di Kota Bekasi, tapi juga di sejumlah kota besar termasuk Jakarta," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: