Jerusalem (ANTARA News) - Pasukan keamanan Israel menembak hingga tewas tiga warga Palestina yang melakukan penembakan dan penusukan seorang polisi wanita perbatasan Israel di Jerusalem hingga tewas pada Jumat, kata polisi setempat.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, kata kantor berita Amaq.

Serangan terjadi bersamaan di dua wilayah dekat gerbang Damaskus, tembok kota tua Jerusalem, sebut Reuters.

Pada satu kejadian, dua warga Palestina ditembak mati setelah melakukan penembakan dan mencoba menusuk sekelompok petugas polisi Israel, kata pihak polisi. Pada kejadian lainnya, seorang warga Palestina menusuk seorang polisi wanita perbatasan sebelum akhirnya pelaku ditembak mati oleh polisi lainnya.

Seorang perwira Israel, korban kedua juga terluka dalam serangan tersebut.

Sedikitnya 247 warga Palestina dan satu warga Yordania tewas sejak gelombang kekerasan sporadis dimulai pada 2015 di Israel dan wilayah Palestina.

Israel mengatakan setidaknya 167 dari mereka yang tewas adalah pelaku pembunuhan, penusukan, penembakan, atau serangan dengan menabrakan mobil. Sisanya tewas pada saat terjadinya bentrokan dan aksi protes.

Tiga puluh tujuh warga Israel, dua turis Amerika dan seorang mahasiswi Inggris juga tewas dalam kekerasan yang telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir namun belum berhenti.

Israel mengatakan bahwa pemimpin Palestina telah menghasut warganya untuk melakukan kekerasan. Namun pihak berwenang Palestina menyangkal tuduhan tersebut dan balik menuding bahwa dalam banyak kasus, Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menangani pelaku kekerasan yang hanya menggunakan senjata sederhana.

(Uu.Aulia/KR-AMQ/M007)