Samarinda (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kemungkinan masuknya kelompok ISIS dari Marawi Filipina.

"Pertempuran sengit antara pasukan Filipina melawan militan ISIS di Marawi, tentu harus menjadi perhatian. Bukan tanpa alasan, sebab waktu tempuh lokasi pertempuran itu hanya tiga jam dari wilayah pulau terluar Kaltim dan Kalimantan Utara," kata Awang Faroek, di Samarinda, Jumat.

Gubernur mengimbau seluruh pihak agar meningkatkan kewaspadaan terkait kemungkinan masuknya kelompok ISIS yang melarikan diri dari Marawi.

"Kita perlu meningkatkan kewaspadaan sebab jangan sampai aksi dan gerakan radikal dari Filipina masuk dan menyusup ke wilayah Indonesia, khususnya Kaltim dan Kalimantan Utara. Kalau itu terjadi maka dikhawatikan nantinya bisa saling mencurigai dan menimbulkan pertentangan antaragama," tuturnya.

"Oleh karena itu, para alim ulama, pemuka masyarakat, tokoh pemuda khususnya kepada forum maupun paguyuban yang sudah terbentuk untuk terus meningkatkan kewaspadaan dini, guna mencegah potensi gerakan radikalisme ataupun aksi-aksi terorisme masuk ke Kaltim," terang Awang Faroek.

Pemprov Kaltim bersama seluruh pemangku kepentingan kata Awang Faroek, menyadari sepenuhnya bahwa tantangan semakin hari kian kompleks dan beragam.

Termasuk lanjutnya, tuntutan perubahan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara, sehingga kewaspadaan dini perlu terus ditingkatkan dalam upaya mencegah timbulnya potensi konflik.

Pemprov Kaltim tambah Gubernur, terus berupaya membina kehidupan dan kerukunan hidup antarumat beragama.

"Hal itu guna terciptanya kehidupan masyarakat yang seimbang dan selaras, sekaligus dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak globalisasi dunia yang mungkin dapat merusak mental bangsa dan menghambat kemajuan umat beragama," paparnya.

"Kaltim saat ini telah terbentuk beberapa forum maupun paguyuban yang memiliki peran dan tugas yang penting dan strategis dalam pembinaan kerukunan hidup antarumat beragama, sehingga tidak terjadi konflik seperti yang terjadi pada daerah lain di tanah Air," kata Awang Faroek.

Gubernur menyatakan, keberadaan forum dan paguyuban yang mempunyai tugas dan fungsi memelihara kedamaian, ketentraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di Kaltim, benar-benar dilaksanakan sesuai dengan tupoksinya.

"Koordinasi dan dialog bersama dengan pihak terkait pemkab/pemkot, TNI/Polri, termasuk para tokoh dan pemuka agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan forum lainnya, sangat membantu dalam mencegah konflik," tuturnya.

"Hingga saat ini, kerukunan hidup umat beragama di Kaltim secara kualitatif dapat dikatakan berjalan cukup baik dan kehidupan antarumat beragama cukup harmonis. Situasi kondusif tersebut harus terus dipertahankan dan ditingkatkan," papar Awang Faroek.