Washington (ANTARA News) - Dokter yang merawat Otto Warmbier, mahasiswa Amerika Serikat yang dibebaskan dari tahanan Korea Utara pada pekan ini, mengatakan bahwa Warmbier mengalami kerusakan otak luas, yang penyebabnya masih belum diketahui.




Neurologis Daniel Kanter mengatakan dalam sebuah konferensi pers di kampung asal Warmbier di Cincinnati, Ohio, bahwa kondisi neurologisnya digambarkan "dalam keadaan tidak responsif".




"Matanya terbuka dan mengedip dengan spontan. Namun, dia tidak menunjukkan tanda-tanda memahami bahasa, merespons perintah lisan atau menyadari keadaan sekitarnya," katanya, seperti dilansir AFP, Kamis (15/6) waktu setempat.




MRI menunjukkan "kerusakan jaringan otak di seluruh bagian otak," imbuh Kanter.




Tim medis Warmbier mengatakan bahwa mereka tidak menemukan tanda-tanda botulisme, penjelasan yang diberikan rezim Korea Utara mengenai bagaimana pemuda berusia 22 tahun tersebut mengalami koma tidak lama setelah dihukum pada Maret 2016 karena mencuri poster politik dari sebuah hotel.




"Kami belum mengetahui secara pasti atau mendapatkan informasi yang bisa diverifikasi mengenai cedera neurologisnya," imbuh Kanter.