"Ada 18 posko terpadu yang kami dirikan demi kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran. Semuanya siap melayani para pemudik," kata Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Ia mengatakan posko-posko terpadu itu tersebar di beberapa lokasi, termasuk di terminal utama, terminal bantuan, stasiun, bandara, dan pelabuhan.
"Pada masing-masing posko tersebut kami tempatkan beberapa personel satuan kerja perangkat daerah yang akan bekerja secara bahu-membahu melayani para pemudik," ujar Djarot.
Dia menyebutkan petugas posko mudik antara lain berasal dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Sosial DKI Jakarta.
(Baca juga: Pemerintah luncurkan aplikasi Ayo Mudik)
"Selain itu, ada pula beberapa personel dari kepolisian yang ditempatkan di posko terpadu itu. Jadi, SKPD dan kepolisian harus bekerja dan berkoordinasi dengan baik," kata Djarot.
Ia menjelaskan posko terpadu itu juga meliputi pos layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh para pemudik dan awak angkutan umum untuk memeriksakan kesehatan.
"Jadi, ada petugas kesehatan yang standby di posko kesehatan itu. Awak angkutan umum, seperti sopir dan kernet harus cek kesehatan agar dapat mengemudikan kendaraan dalam kondisi prima," kata Djarot.
(Baca juga: Kementerian PUPR siagakan Posko Sapta Taruna Bina Marga pada jalur mudik)"Selain itu, ada pula beberapa personel dari kepolisian yang ditempatkan di posko terpadu itu. Jadi, SKPD dan kepolisian harus bekerja dan berkoordinasi dengan baik," kata Djarot.
Ia menjelaskan posko terpadu itu juga meliputi pos layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh para pemudik dan awak angkutan umum untuk memeriksakan kesehatan.
"Jadi, ada petugas kesehatan yang standby di posko kesehatan itu. Awak angkutan umum, seperti sopir dan kernet harus cek kesehatan agar dapat mengemudikan kendaraan dalam kondisi prima," kata Djarot.