Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menggelar rapat koordinasi (rakor) di Surabaya, Kamis dengan pejabat jajaran Polda Jatim guna membahas persiapan "Operasi Ramadniya 2017" dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah.

Dalam rakor tersebut juga dihadiri Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda), Kepala Biro Operasional (Karo Ops), Direktur Lalu Lintas (Dir Lantas) dan beberapa pejabat utama Polda Jatim lainnya serta kapolres/kapolresta dan kasat lantas jajaran Polda Jatim.

Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin dalam sambutannya menekankan agar polisi jajarannya lebih bersinergi dengan instansi terkait dalam rangka pengamanan Operasi Ramadniya tahun ini.

"Kami tekankan agar kapolres/kapolresta jajaran turut serta mengerahkan anggotanya guna menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas sebelum Lebaran dan sesudahnya," kata dia.

Dia mengatakan, hal ini bertujuan agar arus mudik dan arus balik di wilayah hukum Polda Jatim berjalan dengan aman dan lancar.

Dir Lantas Polda Jatim Kombes Pol Ibnu Isticha menjelaskan terkait kemacetan menjelang dan sesudah Lebaran.

"Dari data lima tahun terakhir, kemacetan yang terjadi di Jawa Timur adalah saat hari Hari Lebaran maupun H+ Lebaran. Bukan pada H- lebaran," ujar Ibnu.

Ibnu menjelaskan, pemudik pada H- Lebaran masih berkisar di bawah 15 ribu yang melewati jalanan Jawa Timur. Sedangkan pada saat hari H dan H+ lebaran dapat meningkat hingga 20 sampai 25 ribu pemudik.

Sementara itu, Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Heri Sitompul mengatakan, Polda Jatim telah menyiapkan 985 personel guna mengamankan Operasi Ramadniya 2017 di Jatim.

"Sebanyak 985 personel itu nantinya akan dibantu sebanyak 11.290 personel dari polres dan jajaran. Selain itu, dari TNI akan mengerahkan sebanyak 1.450 personel. Polri akan bekerja sama dengan TNI dalam mengamankan Operasi Ramadniya tahun ini," kata dia.

(T.KR-IDS/T007)