Chicago (ANTARA New) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), sebelum Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 7,3 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi menetap di 1.275,90 dolar AS per ounce.

Emas telah jatuh dalam lima sesi terakhir, karena ekspektasi luas bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga acuannya pada Rabu (14/6).

Sebelum Fed mengumumkan menaikkan suku bunga ke kisaran antara 1,00 persen dan 1,25 persen, dua laporan ekonomi yang dirilis pada Rabu (14/6) pagi membalikkan penurunan emas berjangka.

Sebuah laporan resmi menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen untuk Semua Konsumen Perkotaan (CPI-U) di AS mengalami penurunan 0,1 persen pada Mei, dalam basis disesuaikan secara musiman.

Yang lainnya adalah perkiraan awal penjualan ritel dan jasa makanan AS untuk Mei 2017, yang mencapai 473,8 miliar dolar AS, turun 0,3 persen dari bulan sebelumnya.

Para analis mengatakan tren pelemahan baru-baru ini mungkin memberi ruang bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga secara bertahap.

Menanggapi perkembangan baru tersebut, Indeks Dolar AS turun sebesar 0,36 persen menjadi 96,65 pada pukul 18.16 GMT. Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Saat dolar turun, emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Juga pada Rabu (14/6), perak untuk pengiriman Juli bertambah 36,9 sen atau 2,2 persen, menjadi ditutup pada 17,138 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 27,7 dolar AS atau 3,0 persen, menjadi ditutup pada 951,90 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

(UU.A026))