Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) menyiapkan lebih dari 200 ribu kartu uang elektronik yang dapat dibeli masyarakat untuk membayar jasa tol selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1438 Hijriah.

Salah satu anggota Himbara PT Bank Mandiri Persero Tbk akan menyiapkan 50 ribu keping uang elektronik miliknya (e-money) untuk dijual oleh petugas Bank Mandiri di gerbang-gerbang tol.

"Saat ini e-money Mandiri 9,4 juta. Selama Lebaran kami lihat akan bertambah 50 ribu keping," kata Direktur Bank Mandiri Ogi Prastomiyono.

Anggota Himbara lainnya, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menyiapkan 100 ribu keping uang elektronik (brizzi) dari yang sekarang beredar sebanyak 6,4 juta unit.

"Untuk Lebaran kami bisa tambah 100 ribu keping," kata Direktur BRI Agus Noorsanto.

Sementara, PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) akan menyiapkan tambahan 40-60 ribu uang elektronik (BNI Tap Cash).

Dengan begitu, Mandiri, BRI dan BNI menyiapkan sedikitnya 210 ribu uang elektronik. Jumlah tesebut belum ditambah uang elektronik yang akan disiapkan PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN).

Ogi Prastomiyono mengatakan keempat bank Himbara akan mengerahkan petugasnya untuk menjadi penjual uang elektronik di berbagai gerbang tol dan lokasi sentra pertemuan, seperti tempat peristirahatan dan mini market.

"Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menggunakan jasa tol karena nanti saat arus mudik mulai diterapkan pembayaran menggunakan uang elektronik," ujar dia.

Ogi mengatakan, penggunaan uang elektronik antarbank anggota Himbara sudah terintegrasi, sehingga untuk pembayaran jalan tol saat arus mudik dan balik nanti, uang elektronik dari masing-masing bank sudah dapat digunakan di berbagai gerbang jalan tol.

"Penggunaan uang elektronik khususnya untuk pembayaran tol, Himbara sudah sinergi, tidak hanya bisa e-money tapi bisa Brizzi dan Tapcash. Sudah hampir enam bulan empat bank menjual uang elektronik yang bisa digunakan di tol," ujarnya.

Himbara, kata Ogi, masih mengintensfikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pembayaran tol untuk uang elektronik. Bukan hanya penggunaannya tetapi bank juga perlu menyosialisasikan isi ulang (top up) uang elektronik di antara bank-bank Himbara.

Meski sudah terintegrasi untuk membayar tol, tetapi isi ulang uang elektronik masih dilakukan di masing-masing jaringan bank. Ke depannya diharapkan pengisian uang elektronik bisa dilakukan di bank yang berbeda.

"Penggunaan uang elektronik untuk tol butuh sosialisasi untuk mendapatkan uangnya dan top up. Apalagi per 1 Oktober transaksi tol harus sudah pakai e-money. Masih ada waktu tiga sampai empat bulan untuk menjual sebanyak-banyaknya uang elektronik untuk tol," kata Ogi.