Dishub Jabar antisipasi bencana di jalur mudik
14 Juni 2017 18:45 WIB
Dokumentasi--Kemacetan H-3 Lebaran. Foto Aerial suasana ribuan motor memadati jalan dua arah jalur pantura di pertigaan Losari , Cirebon, Jawa Barat, Minggu (3/7/2016). H-3 Lebaran menjadi puncak arus mudik, sementara kemacetan tak kunjung terurai meskipun polisi telah memberlakukan sistem buka tutup jalan dan sistem lawan arah. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Bandung (ANTARA News) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kejadian bencana alam yang ada di sepanjang jalur mudik utara, tengah dan selatan Jawa Barat.
"Kita tahu bahwa jalur Selatan dan Tengah Jawa Barat itu rawan bencana dan itu semua sudah kami antisipasi. Memang untuk rute rawan bencana setiap tahun memang hampir sama," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.
Menurut dia sejumlah jalur mudik yang rawan bencana berada di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, kawasan Puncak dan kawasan Garut.
Untuk mengantisipasi bencana alam di jalur mudik, kata dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat.
Oleh karena itu pihaknya akan menyiapkan sejumlah alat berat untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor di sepanjang jalur mudik yang ada di Jawa Barat.
"Tentunya kita akan siagakan alat berat seperti eskavator, mobil derek dan lain-lain di jalur rawan bencana seperti tanah longsor," kata dia.
Selain itu, lanjut Dedi, khusus untuk kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, pihaknya menyiapkan pompa air, guna mengantisipasi terjadinya banjir di kawasan tersebut yang sering menghambat arus kendaraan.
"Rancaekek, Kahatex kita siapkan pompa air. Jadi kami siaga penuh dari H-7 hingga H+7 lebaran untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dari tahun tahun sebelumnya," kata Dedi.
"Kita tahu bahwa jalur Selatan dan Tengah Jawa Barat itu rawan bencana dan itu semua sudah kami antisipasi. Memang untuk rute rawan bencana setiap tahun memang hampir sama," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.
Menurut dia sejumlah jalur mudik yang rawan bencana berada di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, kawasan Puncak dan kawasan Garut.
Untuk mengantisipasi bencana alam di jalur mudik, kata dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat.
Oleh karena itu pihaknya akan menyiapkan sejumlah alat berat untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor di sepanjang jalur mudik yang ada di Jawa Barat.
"Tentunya kita akan siagakan alat berat seperti eskavator, mobil derek dan lain-lain di jalur rawan bencana seperti tanah longsor," kata dia.
Selain itu, lanjut Dedi, khusus untuk kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, pihaknya menyiapkan pompa air, guna mengantisipasi terjadinya banjir di kawasan tersebut yang sering menghambat arus kendaraan.
"Rancaekek, Kahatex kita siapkan pompa air. Jadi kami siaga penuh dari H-7 hingga H+7 lebaran untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dari tahun tahun sebelumnya," kata Dedi.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: