Yogyakarta (ANTARA News) - Pedagang kaki lima, terkhusus sajian makanan alias kuliner, di Malioboro berkomitmen tidak aji mumpung dengan getok harga, melainkan menerapkan harga makanan wajar kepada wisatawan pada libur Lebaran 2017 ini.

"Istilah nuthuk atau menaikkan harga makanan secara tidak wajar sebenarnya sudah tidak ada karena sudah ada daftar harga yang wajib dipasang seluruh PKL sajian makanan di Malioboro," kata Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro, Sukidi, di Yogyakarta, Rabu.

Selain memasang daftar harga makanan, seluruh PKL sajian makanan di Malioboro sudah memiliki nota harga yang di dalamnya tertulis secara jelas nama menu makanan dan harganya.

Meskipun demikian, ia tidak mengelak jika pernah ada PKL makanan di Malioboro yang melakukan praktik tersebut, namun kejadiannya sudah cukup lama.

Jika masih ada pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar, Sukidi meminta konsumen untuk memberikan bukti secara jelas sehingga permasalahan itu dapat diusut secara tuntas.

"Terkadang, keluhan yang disampaikan konsumen tidak sesuai fakta di lapangan dan tidak disertai bukti kuat," kata Sukidi yang menyebut ada 59 pedagang lesehan malam di Malioboro.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, meminta PKL tidak memanfaatkan momentum libur Lebaran untuk menaikkan harga barang setinggi-tingginya.

"Jangan aji mumpung. Semua harus bisa melayani wisatawan yang datang dengan sebaik-baiknya," katanya.