San Francisco (ANTARA News) - Pimpinan Uber Technologies Inc, Travis Kalanick, mungkin akan mengambil cuti dari perusahaannya yang sedang tertimpa masalah, tapi, belum ada keputusan yang bulat.

Emil Michael, yang sebelumnya menjadi wakil direktur senior Uber dan juga sekutu dekat Kalanick, sudah meninggalkan perusahaan itu, kata sumber Reuters yang tidak ingin disebut namanya.

Dewan perusahaan tersebut pada pertemuan yang berlangsung Minggu (11/6) mengadopsi serangkaian rekomendasi dari firma hukum mantan Pengacara Umum Amerika Serikat Eric Holder, setelah investigasi yang berlangsung selama beberapa bulan terkait budaya dan cara kerja Uber.

Uber akan memberi tahu pegawai mereka mengenai rekomendasi itu pada Selasa waktu setempat.

Juru bicara Uber menyatakan mereka juga menambah direktur independen, yaitu petinggi Nestle dan anggota dewan Alibaba, Wan Ling Martello.

Uber menyewa jasa firma hukum Holder pada Februari lalu untuk menyelidiki praktik perusahaan tersebut setelah mantan teknisi Uber, Susan Fowler, menyiarkan tulisan melalui blog bahwa ia mengalami pelecehan seksual dan tidak direspon layak oleh manager senior.

Kalanick dan dua sekutunya di dewan memiliki hak kendali atas perusahaan. Menurut sumber yang memahami masalah itu, Kalanick memiliki kepribadian yang kuat dan kesuksesan Uber hingga hari ini, juga sahamnya, membuatnya mendapat rasa hormat .

Keputusan mengenai cuti itu akan menjadi hak Kalanick.

Perusahaan tersebut saat ini banyak masalah karena pendekatannya yang dipandang kasar terhadap regulasi lokal dan dalam menghadapi karyawan serta pengemudi.

Uber juga sedang menghadapi penyelidikan kriminal dari Departemen Kehakiman A mengenai perangkat lunak yang membantu pengemudi menghindari regulator lokal.

Pekan lalu, Uber memecat 20 staf setelah firma hukum lainnya mendapati 215 kasus terkait pelecehan seksual, diskriminasi, perisakan dan sikap tidak profesional.