Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Pesantren Kilat Kebangsaan 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga menjadi sarana menempa pemuda Indonesia dalam memperkokoh Pancasila.

"Kita harus membangun Pancasila agar bangsa ini terus-menerus berada dalam kebhinekaan dan bersama-sama membangun keadilan serta kesejahteraan," kata Deputi Bidang Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah dalam Pesantren Kilat Ramadan Kebangsaan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional), Cibubur, beberapa jam lalu.

Menurut dia, pesantrena kilar kebangsaan dirasa penting di tengah gejolak masyarakat, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

"Kalau di dunia maya seolah-olah negara kita sudah hancur, tidak ada presiden. Semua orang berkata-kata semaunya sendiri," kata dia.

Salah satu jalan memperbaiki situasi ini, lanjutnya, selain memperbanyak istigfar melalui Sanlat Kebangsaan para pemuda mendapat penjelasan baik mengenai kebhinekaan dan memperkokoh Pancasila sebagai dasar bangsa.

"Dengan begitu, apa yang menjadi cita-cita pendiri bangsa ini memajukan Indonesia di bawah naungan Pancasila, dan menjalankannya secara komitmen serta konsisten," kata dia.

Ia menyebutkan, pemuda Indonesia harus mengamati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai nilai luhur bangsa yang dapat diperoleh dari pendidikan sehari-hari.

Menurut dia, pemuda harus menangkal paham-paham intoleran, radikalisme, ekstrimisme dan anti Pancasila karena tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.

"Karakter bangsa Indonesia adalah tempat tumbuh kembangnya kebersamaan, kasih sayang dan menghormati satu sama lain," katanya.

Sanlat Kebangsaan Kemepora diikuti 150 peserta dari lima provinsi dan wilayah Jabodetabek, dan dibuka pada 11 Juni serta ditutup 14 Juni 2017.

Sanlat Kebangsaan mengangkat tema "Melalui Pesantren Kilat Pemuda Kita Kokohkan Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa" dalam rangka mendukung fasilitas pelatihan revolusi mental bagi pemuda.