Kuwait City (ANTARA News) - Emir Kuwait yang pekan ini memimpin upaya mediasi demi mengatasi krisis diplomatik terburuk di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, mengingatkan bahwa sengketa diplomatik Qatar-Arab Saudi cs itu akan menciptakan "konsekuensi yang tak diinginkan".
"Sulit bagi kami, generasi yang membangun Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) 37 tahun lalu, melihat ketidaksepakatan-ketidaksepakatan di antara anggota-anggotanya yang mungkin bakal mengantarkan kepada akibat-akibat yang tak diinginkan," kata Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.
"Saya pribadi hidup melalui blok-blok bangunan pertama dari dewan ini hampir empat dekade lalu, oleh karena itu tidaklah mudah bagi siapa pun seperti saya sebagai pemimpin untuk terus bungkam tanpa melakukan apa yang bisa saya lakukan. demi menyatukan lagi para saudara."
Sheikh Sabah sudah mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar pekan lalu demi mencari penyelesaian diplomatik untuk krisis tersebut.
Sebelumnya Senin, menteri luar negeri Qatar menyatakan tetap percaya kepada proses yang diprakarsai Kuwaiti, tetapi dia menolak segala tuduhan yang dialamat pihak lain kepada Qatar.
Pernyataan lengkap Emir Kuwati disiarkan koran al-Jarida hari ini, lapor kantor berita KUNA.
Emir Kuwait khawatirkan dampak Krisis Diplomatik Qatar
13 Juni 2017 03:14 WIB
Emir Kuwait Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah. (Official White House Photo by Pete Souza)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: