London (ANTARA News) - Satunya kata dan perbuatan, inilah yang dilakukan oleh pemain asal Pantai Gading, Didier Drogba, yang meluncurkan kata-kata bijak kepada sesama pemain untuk menginspirasikan kemenangan Chelsea merebut Piala FA. Drogba tidak sekedar bicara tanpa makna. Dia hendak menunjukkan kepada publik bahwa perkataan saja belum cukup memadai ketika orang dituntut bekerja. Karya bicara, bukan sebatas kata-kata. Kapten Chelsea, John Terry bersaksi bahwa perkataan yang diucapkan Drogba mampu menggerakkan motivasi sesama anggota tim dalam pertandingan final FA melawan Manchester United pada Sabtu pekan lalu. Bahkan, Drogba mampu mewujudkan kata-kata bijaknya dengan mencetak gol dalam babak perpanjangan waktu yang menghantar Chelsea meraih kemenangan. Meski penampilannya di lapangan tampak garang layaknya seekor "badak", Drogba tampak tak kuasa membendung rasa gugup ketika melakoni babak perpanjangan waktu setelah pertandingan berjalan selama 90 menit. Terry yakin kata-kata bijak Drogba membangkitkan semangat para pemain asuhan Jose Mourinho. "Didi mengajak kepada setiap orang dalam tim. Ajakannya itu sungguh luar biasa," kata Terry kepada AFP. "Ia (Drogba) mengatakan bahwa dirinya gugup, kita semua gugup meski ada satu ada hal yang perlu diyakini bahwa saya akan berjuang dan memberi segalanya. Tidak untuk setiap orang tetapi untuk setiap pemain." "Ia (Drgba) melihat ke arah mata setiap pemain seakan menyapa setiap orang. Hal ini tentu saja sangatlah baik. Kami tidak tahu bahwa ia melakukan hal itu. Ia menyapa setiap pemain agar secara bersama-sama." "Ketika ia mengatakan dirinya akan terus bertanding, ternyata ia membuktikan hal tersebut di lapangan. Apa yang dia lakukan sungguh luar biasa. Ia tampil sebagai pria andal dengan penampilan di lapangan." Pantang menyerah Drogba memberi contoh dengan semangatnya yang pantang menyerah. Ia tampil sebagai salah seorang pemain yang terbilang produktif mencetak gol selama musim kompetisi ini. Bahkan, striker itu menunjukkan kekuatan luar biasa dalam empat menit waktu yang tersisa dari babak perpanjangan waktu dengan memanfaatkan kerjasama "satu- dua" dengan Frank Lampard yang akhirnya mengecoh penjaga gawang Edwin van der Sar. Penampilan Drogba mengukuhkan dirinya sebagai salah satu striker yang relatif ditakuti di benua Eropa. Namun, Drogba menyadari bahwa perjuangannya menjadi pemain Chelsea tidaklah mudah. "Tidak mudah menjadi pemain Chelsea dan kami memahami hal tersebut." "Kami semua dan setiap orang coba bekerja lebih keras. Semangat kami selalu ada. Sulit melupakan bahwa kami gagal dalam babak semi-final Liga Champions dan datang ke sini dua pekan mendatang kemudian meraih kemenangan dalam final Piala FA." "Begitu banyak perasaan berkecamuk ketika saya mencetak gol. Saya tahu apa yang akan saya katakan. Karena saya tidak mengira bahwa kami memperoleh kemenangan." "Bagi saya, sepakbola sekedar hiburan, hal yang menyenangkan. Ada begitu banyak hal yang penting dalam hidup ini. Ketika engkau memperoleh kemenangan, rayakan dan nikmatilah kemenangan itu karena mungkin esok engkau akan kalah." Usai pertandingan, Drogba tampak berlari menuju terowongan karena ia tidak mendapati Mourinho. Manajer Chelsea itu ternyata sedang menelpon keluarganya. "Jose sangat berarti adalah hidup saya," kata Drogba. "Jika saya dapat berkata hal ini kepada anda, ini semua lantaran dia (Mourinho) dan Roman Abramovich. Mereka memberi kepada diriku kesempatan. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada mereka." (*)