Jakarta (ANTARA News) - HOOQ, layanan Video on Demand, mengundang para pelaku film profesional dari Indonesia, Singapura, Thailand, India, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Kamboja untuk mengirimkan naskah dan sketsa skenario untuk serial televisi.
Aktor Nicholas Saputra dan sutradara Mouly Surya jadi beberapa juri dari Indonesia yang akan menentukan satu naskah terbaik dari lima naskah yang akan diproduksi dan tayang di layanan video on demand itu.
"Saya excited sekali, sekarang sumber saya manusia pembuatan film di Indonesia masih terbatas. Program seperti ini bisa mengakselerasi," kata Mouly di Jakarta, Senin.
Kompetisi ini dibuka dari 1 Juni 2017 hingga 1 Agustus 2017.
Mulai dari sutradara, sinematografer, produser sampai penulis naskah berhak mengikuti kompetisi HOOQ Filmmakers Guild.
Peserta bisa berasal dari sekolah film atau bekerja sebagai profesional industri film yang punya pengalaman memproduksi film.
Genrenya bebas, namun proposal dan produksi harus menggunakan bahasa lokal dari negara asal peserta.
Peserta harus mengirim naskah untuk mini seri atau serial penuh dengan maksimal 13 episode untuk satu musim.
Lima naskah terbaik akan mendapatkan pendanaan senilai 30.000 dolar AS untuk diproduksi jadi episode perdana yang akan tayang di HOOQ.
Perbanyak konten lokal, HOOQ kucurkan dana untuk sineas Asia Tenggara
12 Juni 2017 18:58 WIB
Konferensi pers HOOQ Filmmakers Guild di Jakarta, Senin (12/6/2017). (ANTARA News/ Nanien Yuniar )
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: