Jakarta (ANTARA News) - Konsumsi daging sapi beku sehat dan halal selama bulan Ramadhan hingga Lebaran di wilayah Jakarta dan sekitarnya diperkirakan melonjak hingga 100 persen dari kebutuhan hari biasa yang mencapai 60 ton per hari.

"Konsumsi daging sapi beku sehat dan halal terus melonjak, seiring dengan kesadaran masyarakat bahwa daging beku aman dikonsumsi," kata Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara (KIBIF), Wiryo Subagyo, di Jakarta, Minggu.

KIBIF merupakan produsen daging sapi dan produk olahan yang sejak tahun 1999 tanpa henti memasok daging sapi segar dingin (chilled) di Indonesia. KIBIF berhasil menjaga kelangsungan pasokan selama hampir 20 tahun tanpa pernah terputus, dalam kondisi apa pun.

"Animo masyarakat mengonsumsi daging beku, yang kami pasarkan seharga Rp80.000 per kilogram semakin tinggi. Memenuhi kebutuhan pasar merupakan komitmen KIBIF mendukung program pemerintaan," ujarnya.

Ia pun menjamin daging sapi dan olahan daging sapi KIBIF aman dikonsumsi, karena telah melalui tahapan verifikasi, sapi kondisi sehat dan tidak terinfeksi bakteri.

"KIBIF memiliki Rumah Pemotongan Hewan bersertifikat MUI. Daging beku yang kami jual telah lulus persyaratan teknis dan bersertifikat halal. Harganya murah dan higienis Rp80.000 per kilogram," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, berdasarkan sensus ternak sapi dan kerbau, saat ini terdapat 16,2 juta ekor sapi dan kerbau di Indonesia.

Populasi itu terdiri atas jumlah sapi potong sebanyak 14.367.975 ekor, sapi perah 566.974 ekor, dan kerbau 1.265.699 ekor.

Sementara itu, posisi stok daging impor hingga 18 Mei 2017, mencapai 70.518 ton, terdiri atas sapi siap potong 116.417 ekor atau setara 23.167 ton, daging sapi dari impor 12.025 ton, dan daging kerbau impor (Bulog) 35.326 ton.