BMKG: sembilan titik panas terdeteksi di Riau
11 Juni 2017 15:51 WIB
Helikopter jenis Sikorksy pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bantuan BNPB tiba di Pangkalan Udara , Riau, Minggu (28/5/2017). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sembilan titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Minggu.
"Titik panas menyebar di empat kabupaten seperti Pelalawan, Indragiri Hilir, Siak dan Rokan Hulu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Ia menjabarkan ke sembilan titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen itu masing-masing berlokasi di Pelalawan empat titik, satu titik di Indragiri Hilir serta dua titik masing-masing di Rokan Hulu dan Siak.
Sementara itu, dari sembilan titik panas, BMKG menyatakan lima diantaranya sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
"Titik api tersebut masing-masing terpantau dua titik di Pelalawan serta tiga titik menyebar di Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Siak," kata Slamet.
Slamet menuturkan secara umum pada Minggu hari ini terdeteksi 37 titi panas di Sumatera. Selain sembilan titik di Riau, titik panas dengan tingkat confidence di atas 50 persen juga terpantau di Jambi 10 titik, Sumatera Selatan delapan titik, Sumatera Barat empat titik, Lampung dua titik, Aceh tiga titik serta Sumatera Utara satu titik.
BMKG terus mendeteksi keberadaan titik panas maupun titik api di Pulau Sumatera dalam sepekan terakhir. Titik panas merupakan indikator adanya kebakaran hutan dan lahan, namun tingkat kepercayaan di atas 50 persen sehingga perlu pemeriksaan ke koordinat untuk memastikan kebenaran adanya kebakaran lahan.
Sementara titik api merupakan indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan patut diwaspadai terjadinya kebakaran pada koordinat dimaksud.
Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan lima unit helikopter berukuran besar sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana Karhutla di Provinsi Riau.
Lima unit helikopter masing-masing jenis MI-171, MI-172, MI-8 dan S-61 saat ini terparkir di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.
"Rencananya helikopter itu akan kita tempatkan di tiga titik. Selain di Pekanbaru, juga akan ditempatkan di Kota Dumai dan Japura (Indragiri Hulu)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger.
"Titik panas menyebar di empat kabupaten seperti Pelalawan, Indragiri Hilir, Siak dan Rokan Hulu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Ia menjabarkan ke sembilan titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen itu masing-masing berlokasi di Pelalawan empat titik, satu titik di Indragiri Hilir serta dua titik masing-masing di Rokan Hulu dan Siak.
Sementara itu, dari sembilan titik panas, BMKG menyatakan lima diantaranya sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
"Titik api tersebut masing-masing terpantau dua titik di Pelalawan serta tiga titik menyebar di Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Siak," kata Slamet.
Slamet menuturkan secara umum pada Minggu hari ini terdeteksi 37 titi panas di Sumatera. Selain sembilan titik di Riau, titik panas dengan tingkat confidence di atas 50 persen juga terpantau di Jambi 10 titik, Sumatera Selatan delapan titik, Sumatera Barat empat titik, Lampung dua titik, Aceh tiga titik serta Sumatera Utara satu titik.
BMKG terus mendeteksi keberadaan titik panas maupun titik api di Pulau Sumatera dalam sepekan terakhir. Titik panas merupakan indikator adanya kebakaran hutan dan lahan, namun tingkat kepercayaan di atas 50 persen sehingga perlu pemeriksaan ke koordinat untuk memastikan kebenaran adanya kebakaran lahan.
Sementara titik api merupakan indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan patut diwaspadai terjadinya kebakaran pada koordinat dimaksud.
Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan lima unit helikopter berukuran besar sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana Karhutla di Provinsi Riau.
Lima unit helikopter masing-masing jenis MI-171, MI-172, MI-8 dan S-61 saat ini terparkir di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.
"Rencananya helikopter itu akan kita tempatkan di tiga titik. Selain di Pekanbaru, juga akan ditempatkan di Kota Dumai dan Japura (Indragiri Hulu)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger.
Pewarta: Bayu Agustari&Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: