Kota Malang miliki perpustakaan di Kampung Budaya Polowijen
10 Juni 2017 19:02 WIB
Ilustrasi--Bemo Pustaka Baca. Siswa membaca buku di Perpustakaan keliling bemo pada acara pesta pendidikan di RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara, Selasa (2/5/2017). Acara bertajuk " Barengan Berkarya untuk Pendidikan di Pesta Pendidikan" ini bertujuan untuk merayakan keberhasilan dalam berbagai aspek pendidikan yang diinisiasi oleh komunitas, organisasi dan para pemangku kepentingan yang terus berkarya mendorong perubahan dalam dunia pendidikan. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Malang (ANTARA News) - Kota Malang, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan budaya literasi di lingkungan masyarakat, salah satunya dengan menyediakan perpustakaan di Kampung Budaya Polowijen yang diinisiasi oleh Universitas Widya Gama.
Perpustakaan di Kampung Budaya Polowijen di Kecamatan Blimbing itu diresmikan oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiaji yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik (Disdik) Kota Malang Zubaidah, anggota DPRD Kota Malang Erni Farida, dan Rektor Universitas Widya Gama Malang Iwan Nugroho di Malang, Sabtu.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa Universitas Widya Gama yang awalnya melakukan kunjungan lapangan di Kampung Polowijen.
"Perpustakaan di Kampung Budaya Polowijen ini terealisasi atas bantuan civitas akademika Universitas Widya Gama yang menyumbangkan buku lebih dari 1.100 buah," katanya.
Menurut Sutiaji, selama ini budaya baca buku di Indonesia, termasuk di Kota Malang masih rendah, sehingga harus ditingkatkan melalui berbagai upaya. Berbeda dengan negara-negara tetangga (luar negeri), minat baca sangat tinggi sehingga mereka bisa berkreasi.
Sutiaji berharap ke depan koleksi buku yang ada di Perpustakaan Kampung Budaya ini perlahan ditambah dan disesuaikan dengan minat masyarakat dan pengunjung, sehingga bisa menambah nilai positif di kampung tersebut.
Ia menambahkan, kehadiran Kampung Budaya ini harus terus didorong sehingga keberadaannya bisa diketahui masyarakat luas dan mampu menghadirkan wisatawan dari berbagai penjuru Nusantara. "Kami berharap ke depan perpustakaan di kampung-kampung lainnya juga bermunculan sehingga budaya literasi di Kota Malang kian meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Widya Gama Malang Iwan Nugroho berharap buku yang disumbangkan ini dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. "Mudah-mudahan dengan membaca buku bisa meningkatkan pengetahuan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Iwan
Dalam kesempatan itu, Iwan Nugroho mengemukakan pendapatan per kapita di Kota Malang cukup tinggi. Hal itu ditandai dengan tumbuhnya ruang ekspresi, salah satunya ruang budaya di Kampung Budaya Polowijen. "Harapan kami, Kampung Budaya Polowijen ini juga mampu mendatangkan wisatawan karena dunia wisata bisa mendongkrak perekonomian," ucapnya.
Perpustakaan Kampung Budaya Polowijen tersebut diinisiasi mahasiswa Universitas Widya Gama Malang. Mereka melihat antusiasme warga yang memiliki budaya membaca cukup bagus, sehingga mereka tergerak untuk membuat perpustakaan mini dan menyumbangkan berbagai jenis buku yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sebelumnya Pos Kamling di Kelurahan Pandanangi juga membuka perpustakaan yang diinisiasi warga setempat yang didukung mahasiswa asing IKIP Budi Utomo Malang. Berbagai koleksi buku, mulai dari buku bacaan untuk anak-anak hingga resep masakan tersedia di perpustakaan Pos Kamling tersebut.
Perpustakaan di Kampung Budaya Polowijen di Kecamatan Blimbing itu diresmikan oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiaji yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik (Disdik) Kota Malang Zubaidah, anggota DPRD Kota Malang Erni Farida, dan Rektor Universitas Widya Gama Malang Iwan Nugroho di Malang, Sabtu.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa Universitas Widya Gama yang awalnya melakukan kunjungan lapangan di Kampung Polowijen.
"Perpustakaan di Kampung Budaya Polowijen ini terealisasi atas bantuan civitas akademika Universitas Widya Gama yang menyumbangkan buku lebih dari 1.100 buah," katanya.
Menurut Sutiaji, selama ini budaya baca buku di Indonesia, termasuk di Kota Malang masih rendah, sehingga harus ditingkatkan melalui berbagai upaya. Berbeda dengan negara-negara tetangga (luar negeri), minat baca sangat tinggi sehingga mereka bisa berkreasi.
Sutiaji berharap ke depan koleksi buku yang ada di Perpustakaan Kampung Budaya ini perlahan ditambah dan disesuaikan dengan minat masyarakat dan pengunjung, sehingga bisa menambah nilai positif di kampung tersebut.
Ia menambahkan, kehadiran Kampung Budaya ini harus terus didorong sehingga keberadaannya bisa diketahui masyarakat luas dan mampu menghadirkan wisatawan dari berbagai penjuru Nusantara. "Kami berharap ke depan perpustakaan di kampung-kampung lainnya juga bermunculan sehingga budaya literasi di Kota Malang kian meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Widya Gama Malang Iwan Nugroho berharap buku yang disumbangkan ini dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. "Mudah-mudahan dengan membaca buku bisa meningkatkan pengetahuan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Iwan
Dalam kesempatan itu, Iwan Nugroho mengemukakan pendapatan per kapita di Kota Malang cukup tinggi. Hal itu ditandai dengan tumbuhnya ruang ekspresi, salah satunya ruang budaya di Kampung Budaya Polowijen. "Harapan kami, Kampung Budaya Polowijen ini juga mampu mendatangkan wisatawan karena dunia wisata bisa mendongkrak perekonomian," ucapnya.
Perpustakaan Kampung Budaya Polowijen tersebut diinisiasi mahasiswa Universitas Widya Gama Malang. Mereka melihat antusiasme warga yang memiliki budaya membaca cukup bagus, sehingga mereka tergerak untuk membuat perpustakaan mini dan menyumbangkan berbagai jenis buku yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sebelumnya Pos Kamling di Kelurahan Pandanangi juga membuka perpustakaan yang diinisiasi warga setempat yang didukung mahasiswa asing IKIP Budi Utomo Malang. Berbagai koleksi buku, mulai dari buku bacaan untuk anak-anak hingga resep masakan tersedia di perpustakaan Pos Kamling tersebut.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: