Jakarta (ANTARA News) - Indonesia diwakili lima pemain tunggal putranya di turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2017 yang akan digelar di JCC Plenary Hall, Jakarta 12-18 Juni mendatang.

Kejuaraan ini diprediksi akan menjadi incaran setiap pebulutangkis dunia, indikatornya pemain-pemain sekelas Son Wan Ho, Viktor Axelsen, Lin Dan dan juga Lee Chong Wei sebagai juara bertahan ikut bertanding.

Selain menjanjikan hadiah tinggi dengan jumlah satu juta dolar AS, prestise kejuaraan yang berlabel Superseries Premier ini juga tinggi dengan menawarkan tambahan poin yang tinggi menjadi daya tarik tersendiri para pemain itu untuk ikut serta.

Bagi Indonesia yang kali ini diwakili oleh nama-nama seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Tommy Sugiarto dan Sonny Dwi Kuncoro, turnamen Indonesia Terbuka edisi 2017 ini bukanlah pekerjaan yang mudah di mana nama-nama wakil tuan rumah tidak diunggulkan dalam turnamen ini.

Dari jajaran pemain unggulan tunggal putra, Lee Chong Wei menjadi yang paling diunggulkan merebut gelar bergengsi ini. Pasalnya pemain yang kini bergelar datuk tersebut merupakan juara enam kali sekaligus juara bertahan turnamen.

Di peringkat selanjutnya berturut-turut ada nama Son Wan Ho yang berhasil mengantar Korea Selatan menjuarai Piala Sudirman, rising star bulu tangkis Viktor Axelsen (Denmark), Jan O Jorgensen (Denmark), Shi Yuqi (China), Chou Tien Chen (Taiwan), Lin Dan (China) dan Chen Long (China).

Dari lima pemain tunggal putra dua nama di antaranya yakni Ihsan Maulana Mustofa dan Sony Dwi Kuncoro harus rela bermain di babak kualifikasi, pasalnya peringkat mereka saat ini tidak begitu baik yang hanya bercokol di posisi 45 dan 48.

Sementara Sony akan menghadapi Kazumasa Sakai, lawan asal Jepang berperingkat 49 yang belum pernah dihadapinya, Ihsan harus menghadapi Wei Nan (Hong Kong) yang berperingkat 43 dunia dan sempat mengalahkannya satu kali di Malaysia Masters 2016 dengan dua gim langsung 18-21, 15-21.

Seandainya mereka bisa mengalahkan lawannya masing-masing, mereka harus saling mengalahkan untuk bisa melaju ke babak utama.

Sementara itu, tiga wakil tunggal putra Indonesia yang langsung berlaga di babak utama harus mulai bekerja keras sejak putaran pertama turnamen karena lawan yang dihadapi mereka bukanlah lawan sembarangan.

Tommy Sugiarto harus menghadapi lawan terberat dengan harus menghadapi unggulan pertama Lee Chong Wei yang tidak pernah ditaklukannya dalam 14 kali pertemuan sejak tahun 2008.

Anthony Sinisuka Ginting yang menunjukan peningkatan performa dengan menjadi tunggal putra Indonesia berperingkat terbaik (20) dan menunjukan penampilan apik di Piala Sudirman 2017 yang secara mengejutkan menumbangkan Viktor Axelsen 13-21, 21-17, 21-14 kemungkinan bisa melaju ke putaran dua.

Namun Ginting harus bisa terlebih dahulu mengatasi perlawanan pemain China Qiao Bin yang berperingkat 16 dunia dan sempat mengalahkannya di Korea Masters 2015 dengan 14-21, 16-21.

Walaupun seandainya bisa melewati putaran pertama, Ginting harus melawan tantangan berat selanjutnya antara Tommy Sugiarto ataupun Lee Chong Wei yang saling mengalahkan.

Harapan terbesar Indonesia mungkin datang dari Jonatan Christie yang berperingkat 26 dunia dan akan berhadapan dengan Ajay Jayaram. Meskipun sempat mendapatkan kemenangan di Piala Thomas 2016 fase grup 14-21, 12-21, Ajay saat ini sedang menunjukan peningkatan performa dan berada di atas Jonatan dalam soal peringkat dengan bercokol di posisi 13 dunia.

Tetap Optimistis

Melihat tantangan yang akan dihadapi pemain-pemain Indonesia, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memasang target bagi para pemain Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) yang terdiri dari Anthony Ginting, Jonatan dan Ihsan untuk bisa mencapai putaran perempat final.

"Saat ini kita fokus meningkatkan kecerdikan dari para pemain untuk bisa mengatasi lawan-lawannya," kata pelatih Pelatnas bulu tangkis Hendry Saputra.

Kendati menemui jalan terjal sejak awal turnamen, Hendry melihat peluang Indonesia masih ada di turnamen ini.

"Peluang masih tetap ada, harus optimis dan berusaha untuk bermain bagus pasti bisa bahkan melebihi target," tutur Hendry.

Berat memang bagi pemain tunggal putra Tanah Air jika melihat persaingan Indonesia Terbuka 2017, terlebih dengan sejarah bahwa di nomor tunggal putra, Indonesia masih dominan dengan 22 gelarnya.

Namun hal tersebut janganlah jadi beban malah sebaliknya harus bisa jadi pemacu semangat untuk bisa meneruskan dominasi Merah Putih di kandang sendiri atau setidaknya menjadi penerus dominasi Taufik Hidayat dan Ardy Bernadus Wiranata yang masing-masing mengumpulkan enam gelar Indonesia Terbuka sepanjang karirnya. Semoga!