Jakarta (ANTARA News) - Musim baru Liga Bola Basket Indonesia (IBL) diperkirakan mulai pada Desember 2017, kata Direktur IBL Hasan Gozali.

"Rencananya digelar Desember ini," kata Hasan di Jakarta, Jumat.

Dia melanjutkan, pihak IBL menginginkan IBL 2017-2018 diikuti oleh 12 tim, atau bertambah dari IBL 2017 yang mempertandingkan 11 klub.

"Kami masih berusaha menarik tim ke-12, supaya genap," ujar Hasan tanpa memberikan informasi rinci mengenai klub ke-12 tersebut.

Selain itu, IBL musim baru dipastikan mempertahankan regulasi pemain asing seperti IBL 2017, di mana semua klub wajib diisi dua orang pebola basket non-WNI yang dipilih dengan sistem "draft".

Pembatasan gaji atau "salary cap" per-klub juga tetap di 4.000 dolar AS.

"Regulasi-regulasi itu masih sama, biar konsisten dulu," tutur Hasan.

IBL 2017 diikuti oleh 11 tim yang dibagi dalam dua divisi, yaitu Divisi Merah dan Divisi Putih.

Satria Muda Pertamina, CLS Knights Surabaya, Bank BJB Garuda Bandung, JNE Siliwangi Bandung dan Bima Perkasa Jogja bergabung di Divisi Merah.

Kemudian di Divisi Putih ada Pelita Jaya EMP Jakarta, W88.News Aspac Jakarta, Pacific Cesar Surabaya, NSH Jakarta, Hangtuah Sumsel dan Satya Wacana Salatiga.

Pertandingan dilaksanakan dalam delapan seri reguler, kemudian dilanjutkan dengan babak playoff. Dalam prosesnya, Pelita Jaya EMP berhasil menjadi juara IBL 2017 setelah mengalahkan Satria Muda Pertamina di babak final "best of three" dengan kedudukan 2-1.

Kehadiran pemain asing di IBL 2017 membuat tingkat persaingan antar-tim meningkat. Pacific Caesar Surabaya muncul sebagai tim kejutan karena untuk pertama kalinya sepanjang keikutsertaan di liga profesional Indonesia mereka bisa lolos ke playoff.

Para pebola basket luar negeri tersebut tampil sangat dominan di liga. Hal ini dapat dilihat dari peringkat pemain dengan rataan poin tertinggi per-laga babak reguler IBL 2017, dimana posisi satu sampai 16 diisi pemain asing.

Nama pebola basket lokal baru ada di posisi 17, yaitu forward Aspac Abraham Damar dengan 12,23 poin per-pertandingan. Jumlah ini sangat jauh bila dibandingkan poin pencetak angka tertinggi IBL 2017 Gary Jacobs dengan 27,93 poin per-laga.

Gary sendiri menjadi pemegang rekor pembuat poin tertinggi dalam satu laga sepanjang sejarah kompetisi bola basket profesional Indonesia yaitu 61 poin, yang dicatatkannya ketika timnya, NSH Jakarta mengalahkan Satya Wacana Salatiga.

Adapun orang Indonesia yang sempat memegang rekor poin tertinggi per-laga di liga adalah guard Pelita Jaya Respati Ragil Pamungkas dengan 48 poin yang ditorehkan pada IBL 2016 ketika dirinya masih membela Satya Wacana Salatiga.