Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Sektor (Polsek) Sawahan Surabaya menyelidiki tewasnya seorang pria warga Putat Barat Lebar B Surabaya di dalam mobil yang sedang diparkir di parkiran umum lingkungan setempat.

"Kami pasang garis polisi di sekitar mobil untuk penyelidikan lebih lanjut," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Sawahan Surabaya Inspektur Dua Agus Setijadi kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Korban bernama Suryanto, atau akrab disapa Tukul, usia 52 tahun, warga Jalan Putat Barat Lebar B Nomor 3. Bapak dua anak itu sehari-harinya mengelola toko klontong di kampung tersebut.

Menurut Agus, korban pertama kali ditemukan oleh anak ragilnya yang masih berusia tujuh tahun pada Rabu (7/9) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

"Korban ditemukan di dalam mobil Mitsubishi Kuda nomor polisi L 1349 XA miliknya yang diparkir di sebuah rumah yang difungsikan sebagai tempat parkir umum, Jalan Putat Barat Lebar B Nomor 7," ujarnya.

Informasi sementara yang dihimpun polisi, pada sekitar pukul 15.00 WIB, Tukul masih sempat ngobrol dengan sejumlah tetangganya.

"Lalu dia pamit mau memanasi mesin mobilnya di parkiran umum yang tak jauh dari rumahnya," katanya.

Selanjutnya warga tidak tahu kalu Tukul masih berada di dalam mobil, hingga anak ragilnya pada sekitar pukul 21.00 WIB mengabarkan kalau ayahnya sama sekali tidak bereaksi ketika dipanggil.

Pemilik parkiran umum di rumah Jalan Putat Barat Lebar B Nomor 7 kemudian melapor ke anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Pemerintah Kota Surabaya yang sedang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami dihubungi oleh anggota Linmas Pemkot Surabaya dan segera menerjunkan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dari Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya untuk melakukan olah TKP," ujar Agus.

Dia mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun hingga kini polisi masih belum bisa memastikan penyebab kematiannya.

Jenazah Tukul malam itu juga dievakuasi ke Kamat Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan otopsi.

"Sampai sekarang kami masih menunggu hasil visum dan otopsi dari RSUD Dr Soetomo. Informasi dari keluarganya korban selama ini juga tidak memiliki riwayat penyakit tertentu," katanya.

(T.KR-SAS/R021)