Washington (ANTARA News) - Mantan direktur FBI James Comey menuduh Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang berusaha melemahkan penyelidikan FBI atas dugaan intervensi Rusia dalam Pemilihan Presiden 2016.

Trump telah meminta Comey untuk menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn sebagai bagian dari penyelidikan FBI atas investigasi apakah Rusia campur tangan dalam Pemilu AS.

Fakta itu terungkapd ari kesaksian Comey kepada Senat AS yang kemudian diposting pada laman Komisi Intelijen Senat.

Comey mengaku bahwa Trump pernah menyuruh dia dalam satu makan malam yang terjadi 27 Januari, sepekan setelah presiden itu dilantik, bahwa, "Saya perlu loyalitas. Saya harapkan loyalitas."

Comey yang dipecat Trump bulan lalu akan menyampaikan testimoni dalam kapasitasnya kepada pribadi, kepada Komisi Intelijen Senat, Kamis waktu AS. Dengar pendapat ini sangat dinantikan banyak pihak.

Pada makan malam itu, Trump menanyai Comey apakah dia masih ingin menjabat direktur FBI, kata Comey.

Mantan bos FBI itu mengaku menjadi prihatin bahwa Trump sedang berusaha menciptakan "semacam hubungan patronase."

Penyelidikan atas dugaan intervensi Rusia ini telah menggantung pemerintahan Trump sejak dia dilantik dan sekaligus mengancam realisasi prioritas-prioritas kebijakannya karena komisi-komisi di Kongres juga menggelar penyelidikan sendiri-sendiri atas dugaan intervensi Rusia itu.

Rusia sendiri membantah kesimpulan dinas-dinas intelijen AS bahwa negara itu telah berusaha mempengaruhi hasil Pemilu As dengan menguntungkan Trump dengan berbagai cara seperti meretas email para pejabat senior Partai Demokrat. Trump juga membantah kesimpulan komunitas intelijen AS itu, demikian Reuters.