Dili (ANTARA News) - Seorang warga dilaporkan tewas setelah kelompok-kelompok yang melemparkan batu bentrokan di ibukota Timor Leste, Dili, Minggu, kata seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Polisi melepaskan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan untuk berusaha membubarkan kelompok-kelompok itu setelah mereka mengalihkan serangan mereka ke kendaraan-kendaraan polisi PBB, kata seorang wartawan AFP. Perkelahian itu meletus hanya beberapa jam setelah Jose Ramos Horta dilantik sebagai presiden negara kecil itu dalam satu upacara di gedung parlemen. "Seorang tewas setelah perkelahian itu meletus antara dua kelompok dekat kedubes China," kata Allison Cooper, juru bicara misi PBB di Timor Leste. "Sejumlah 42 orang ditahan dan tiga kendaraan PBB hancur," kata Cooper kepada AFP. Ia mengemukakan bahwa pentebab tewasnya orang tersebut tidak jelas. Wartawan AFP itu melaporkan, polisi PBB melepaskan tembakan gas air mata setelah berusaha melakukan penangkapan, memarahi kelompok-kelompok yang berseteru yang mulai melempari kendaraan-kendaraan polisi dengan batu. Kaca-kaca tiga kendaraan polisi PBB pecah akibat kena lemparan batu dan seorang anggota polisi PBB yang wanita terkena lemparan batu di lengan, kata wartawan itu. Tampaknya perkelahian itu terjadi antara para pemuda dari timur negara itu yang mendukung partai Fretilin dan para pendukung Ramos Horta, katanya. Ramos Horta mengalahkan kandidat Fretilin dalam pemilihan presiden 9 Mei. Ia dalam pidato pelantikannya meminta pemuda negara itu mengakhiri aksi kekerasan di jalan yang meletus sejak kerusuhan yang membawa korban jiwa meletus ti Timor Leste tahun lalu. Polisi PBB dan pasukan pemeliharaan perdamaian asing berusaha untuk memulihkan keamanan di negara yang dilanda kerusuhan itu sejak aksi kekerasan Mei tahun lalu yang menewaskan 37 orang dan ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka. (*)