Trump tampak dukung negara Arab isolasi Qatar
7 Juni 2017 12:04 WIB
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam upacara resmi di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (20/5/2017). (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaitkan kunjungannya ke Timur Tengah dengan keputusan negara-negara Arab dalam mengisolasi Qatar, meski negara Teluk tersebut memainkan peran penting sebagai markas operasi militer AS.
"Dalam kunjungan saya baru-baru ini ke Timur Tengah, saya mengatakan tidak boleh lagi ada pendanaan bagi ideologi radikal. Para pemimpin menunjuk Qatar – lihat!" tulis Trump di Twitter.
Arab Saudi dan para sekutunya seperti Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dan koneksi transportasi dengan Qatar, Senin, setelah menuding negara Teluk tersebut mendukung ekstremisme.
(Baca: Mauritania ikut putuskan hubungan diplomatik dengan Qatar)
Sengketa tersebut terjadi kurang dari sebulan setelah Trump mengunjungi Arab Saudi dan menyerukan agar negara-negara Islam bersatu melawan ekstremisme.
Militer AS memiliki pangkalan udara yang sangat besar di Qatar sebagai pusat komando operasi militer di kawasan, yang kini difokuskan untuk memerangi kelompok ekstremis ISIS, demikian AFP.
"Dalam kunjungan saya baru-baru ini ke Timur Tengah, saya mengatakan tidak boleh lagi ada pendanaan bagi ideologi radikal. Para pemimpin menunjuk Qatar – lihat!" tulis Trump di Twitter.
Arab Saudi dan para sekutunya seperti Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dan koneksi transportasi dengan Qatar, Senin, setelah menuding negara Teluk tersebut mendukung ekstremisme.
(Baca: Mauritania ikut putuskan hubungan diplomatik dengan Qatar)
Sengketa tersebut terjadi kurang dari sebulan setelah Trump mengunjungi Arab Saudi dan menyerukan agar negara-negara Islam bersatu melawan ekstremisme.
Militer AS memiliki pangkalan udara yang sangat besar di Qatar sebagai pusat komando operasi militer di kawasan, yang kini difokuskan untuk memerangi kelompok ekstremis ISIS, demikian AFP.
Penerjemah: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: