Dubai (ANTARA News) - Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Yaman masing-masing memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin, karena mengaitkan negara kaya di Teluk Arab itu mendukung terorisme Ikhwanul Muslimin maupun Iran.
Langkah tergalang dramatis dari lima negara itu meningkatkan perselisihan di Jazirah Arab terkait dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua di dunia, selain juga tuduhan mendukung Iran, demikian laporan Reuters.
Mereka juga mengumumkan penutupan jalur transportasi negara masing-masing menuju Qatar. Selain itu, mereka memberi tenggat dua minggu kepada warga Qatar yang menetap dan berkunjung segera pergi. Mereka juga meminta warganya masing-masing untuk ke luar dari Qatar.
Arab Saudi menuduh Qatar mendukung kelompok garis keras dan menyebarkan paham kekerasan mereka, dengan merujuk siaran televisi bersatelit Al Jazeera.
"Qatar merangkul beberapa kelompok teroris dan sektarian yang ditujukan untuk mengganggu stabilitas di kawasan, termasuk Ikhwanul Muslimin, ISIS dan Al-Qaeda, serta mempromosikan pesan maupun skema kelompok tersebut melalui program media mereka secara terus menerus," demikian laporan kantor berita SPA.
Pernyataan itu menuduh Qatar telah mendukung petempur yang didukung Iran dalam pergolakan di sebagian besar daerah Qatif, yang berpenduduk mayoritas Muslim Syiah, dan di Bahrain.
Tidak ada reaksi dari pihak Qatar secara langsung menanggapi pengumuman tersebut, namun mereka beberapa waktu lalu telah membantah mendukung terorisme atau Iran.
Mesir, negara Arab berpenduduk paling padat, melalui kantor berita MENA juga melansir bahwa kebijakan Qatar mengancam keamanan negara Arab sekaligus menabur benih perselisihan dan perpecahan di masyarakatnya.
Lima negara Arab putuskan hubungan diplomatik ke Qatar terkait terorisme
5 Juni 2017 15:26 WIB
Peta negara-negara di Jazirah Arab dan Timur Tengah. (Repro: World Atlas)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: