Wisatawan keluhkan jalan rusak menuju wisata gajah
5 Juni 2017 11:53 WIB
Ilustrasi - Pusat Pelatihan Gajah Swaka Marga Satwa (PLG-SMS) Padang Sugihan Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, Sumatera Selatan. (ANTARA FOTO/Dolly Rosana)
Bengkulu (ANTARA News) - Wisatawan lokal mengeluhkan kondisi jalan rusak sepanjang 15 kilometer menuju Taman Wisata Alam Seblat, lokasi Pusat Latihan Gajah (PLG) di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
"Jalan rusak berlubang besar menuju area wisata Seblat, ini membuat kurang nyaman, " kata Rahmadeni, seorang wisatawan lokal di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan kondisi jalan yang aspalnya sudah terkelupas membuat rute dari tugu gajah di Simpang Air Muring menuju Desa Sukabaru menghabiskan waktu tempuh satu jam.
Bila kondisi jalan memadai, menurut dia waktu tempuh dapat lebih singkat menjadi 20 menit.
"Seharusnya rute ini jadi perhatian pemerintah, apalagi area wisata Seblat, menjadi salah satu objek wisata yang diminati," katanya.
Pengunjung asal Bandung, Riko yang berwisata ke TWA Seblat juga mengeluhkan jalan rusak penuh lubang.
Selain jalan rusak, abrasi Sungai Seblat juga menjadi ancaman untuk mengakses kawasan yang berada di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu itu.
Wisata habitat gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatranus) menjadi salah satu objek wisata andalan dengan harga tiket masuk kawasan sebesar Rp3.500 per orang dan tiket menelusuri hutan sebesar Rp7.500 per orang.
Di area ini, wisatawan dapat berinteraksi dengan gajah Sumatera antara lain trekking ke dalam hutan dan memandikan gajah.
"Jalan rusak berlubang besar menuju area wisata Seblat, ini membuat kurang nyaman, " kata Rahmadeni, seorang wisatawan lokal di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan kondisi jalan yang aspalnya sudah terkelupas membuat rute dari tugu gajah di Simpang Air Muring menuju Desa Sukabaru menghabiskan waktu tempuh satu jam.
Bila kondisi jalan memadai, menurut dia waktu tempuh dapat lebih singkat menjadi 20 menit.
"Seharusnya rute ini jadi perhatian pemerintah, apalagi area wisata Seblat, menjadi salah satu objek wisata yang diminati," katanya.
Pengunjung asal Bandung, Riko yang berwisata ke TWA Seblat juga mengeluhkan jalan rusak penuh lubang.
Selain jalan rusak, abrasi Sungai Seblat juga menjadi ancaman untuk mengakses kawasan yang berada di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu itu.
Wisata habitat gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatranus) menjadi salah satu objek wisata andalan dengan harga tiket masuk kawasan sebesar Rp3.500 per orang dan tiket menelusuri hutan sebesar Rp7.500 per orang.
Di area ini, wisatawan dapat berinteraksi dengan gajah Sumatera antara lain trekking ke dalam hutan dan memandikan gajah.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: