Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan situasi negaranya membaik, utamanya karena mundurnya kelompok perancang teror.

Situasi di lapangan sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, dari perspektif militer, kata Bashar selama satu wawancara yang isinya disiarkan oleh kantor berita resmi Suriah, SANA, Sabtu.

Pernyataan Presiden tersebut disampaikan saat kelompok ISIS kalah di beberapa front, terutama di daerah gurun Suriah di Suriah Tengah, pinggiran Provinsi Aleppo, dan yang terakhir tapi tidak kalah penting di Provinsi Raqqa, Ibu Kota de fakto ISIS.

Ia juga menyebut-nyebut kemunduran Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.

Namun, Bashar mengatakan perspektif militer saja tidak cukup, dan menambahkan ideologi teror yang disebarkan di wilayah tersebut merupakan tantangan paling besar dan paling berbahaya.

Ia mengatakan mengalahkan kelompok teror tergantung pada penghentian dukungan bagi mereka dari negara seperti Turki, Qatar, Arab Saudi dan negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris serta Prancis.

Pada Sabtu pagi, militer Suriah dan petempur sekutunya telah merebut 1.400 kilometer persegi area dari ISIS di gurun Suriah dalam 24 jam terakhir menurut SANA.

Selain itu dikatakan bahwa sedikitnya 1.200 petempur ISIS tewas selama serangan besar militer di Aleppo, demikian menurut warta kantor berita Xinhua. (Uu.C003)