Dishub Bojonegoro: waspadai longsor di jalan Bojonegoro-Nganjuk
2 Juni 2017 14:04 WIB
Ilustrasi - Kendaraan menghindari jalan yang ambles dan longsor di Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/4/2017). (ANTARA /Siswowidodo)
Bojonegoro (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau pengguna jalan mewaspadai kerawanan jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk, karena terjadi longsor di tebing Kecamatan Temayang.
"Bagi pemudik yang melalui jalur jalan raya Bojonegoro-Nganjuk, ada satu lokasi jalan longsor cukup panjang dengan lebar mencaplok separuh jalan di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang," kata Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro Iskandar, di Bojonegoro, Jumat.
Menurut dia, jalan di Desa Kedungsumber itu longsor, karena posisinya di tebing Waduk Pacal, sehingga penanganan perbaikan jalan tidak bisa hanya sebatas diuruk dengan batu atau tanah.
"Penanganan jalan longsor harus dilakukan dengan membangun tebing karena posisinya di tepi Waduk Pacal," ucapnya.
Sekarang ini, kata dia, kendaraan roda empat yang melewati jalur jalan raya yang longsor harus satu persatu, karena posisi jalan yang longsor di tebing.
Dishub, lanjut dia, sudah melaporkan kepada petugas Dinas Perkerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro terkait jalan longsor di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang itu.
"Pihak Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, sudah mengirimkan batu untuk memperbaiki jalan yang longsor itu," kata dia.
Ia menjelaskan tim dishub juga sudah melakukan survei jalan raya yang dimanfaatkan jalur mudik dan arus balik baik ke arah barat maupun timur.
Di sepanjang jalur jalan raya Bojonegoro-Baureno, ke arah Surabaya, untuk jalan yang bergelombang di sejumlah lokasi sudah diperbaiki Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
"Hanya lebar jalan raya Bojonegoro-Baureno, ke arah Surabaya agak sempit. Dari hasil pengukuran kami lebarnya rata-rata 11 meter," ucapnya.
Jalur jalan raya Bojonegoro-Padangan, kata dia, cukup lebar dengan kondisi sangat bagus, sehingga tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat yang berlebaran.
"Jalur jalan raya ke arah Padangan, juga ke Ngawi, cukup bagus. Tidak ada hambatan bagi masyarakat yang berlebaran melalui jalur jalan raya Bojonegoro-Padangan," ucapnya.
Ia menambahkan, di sepanjang jalur jalan raya yang biasa dilalui masyarakat yang berlebaran, sejumlah lokasi sering mengalami kemacetan arus lalu lintas karena merupakan pasar tumpah, antara lain, di Kecamatan Sumberrejo, Kalitidu, dan Kapas.
"Penangan lokasi rawan macet akan dibahas pemkab bersama dengan instansi terkait pada 8 Juni. Biasanya di pasar tumpah ditempatkan petugas gabungan untuk pengamanannya," ucapnya.
"Bagi pemudik yang melalui jalur jalan raya Bojonegoro-Nganjuk, ada satu lokasi jalan longsor cukup panjang dengan lebar mencaplok separuh jalan di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang," kata Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro Iskandar, di Bojonegoro, Jumat.
Menurut dia, jalan di Desa Kedungsumber itu longsor, karena posisinya di tebing Waduk Pacal, sehingga penanganan perbaikan jalan tidak bisa hanya sebatas diuruk dengan batu atau tanah.
"Penanganan jalan longsor harus dilakukan dengan membangun tebing karena posisinya di tepi Waduk Pacal," ucapnya.
Sekarang ini, kata dia, kendaraan roda empat yang melewati jalur jalan raya yang longsor harus satu persatu, karena posisi jalan yang longsor di tebing.
Dishub, lanjut dia, sudah melaporkan kepada petugas Dinas Perkerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro terkait jalan longsor di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang itu.
"Pihak Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, sudah mengirimkan batu untuk memperbaiki jalan yang longsor itu," kata dia.
Ia menjelaskan tim dishub juga sudah melakukan survei jalan raya yang dimanfaatkan jalur mudik dan arus balik baik ke arah barat maupun timur.
Di sepanjang jalur jalan raya Bojonegoro-Baureno, ke arah Surabaya, untuk jalan yang bergelombang di sejumlah lokasi sudah diperbaiki Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
"Hanya lebar jalan raya Bojonegoro-Baureno, ke arah Surabaya agak sempit. Dari hasil pengukuran kami lebarnya rata-rata 11 meter," ucapnya.
Jalur jalan raya Bojonegoro-Padangan, kata dia, cukup lebar dengan kondisi sangat bagus, sehingga tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat yang berlebaran.
"Jalur jalan raya ke arah Padangan, juga ke Ngawi, cukup bagus. Tidak ada hambatan bagi masyarakat yang berlebaran melalui jalur jalan raya Bojonegoro-Padangan," ucapnya.
Ia menambahkan, di sepanjang jalur jalan raya yang biasa dilalui masyarakat yang berlebaran, sejumlah lokasi sering mengalami kemacetan arus lalu lintas karena merupakan pasar tumpah, antara lain, di Kecamatan Sumberrejo, Kalitidu, dan Kapas.
"Penangan lokasi rawan macet akan dibahas pemkab bersama dengan instansi terkait pada 8 Juni. Biasanya di pasar tumpah ditempatkan petugas gabungan untuk pengamanannya," ucapnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: