Kolombo (ANTARA News) - Pihak berwenang di Sri Lanka pada Rabu (31/5) melarang tempat pembuangan sampah terbuka di dekat suaka margasatwa untuk mencegah gajah mencari makan di tumpukan sisa makanan.

Sebagai tindakan segera, kabinet memerintahkan agar pagar listrik dipasang di sekitar lebih dari 50 tempat sampah di dekat habitat gajah untuk mengusir binatang-binatang yang berkeliaran itu.

"Sekitar 300 gajah liar berkeliaran di sekitar tempat pembuangan sampah," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP.

"Bila gajah mengonsumsi limbah yang banyak bakteri... itu akan memperpendek hidup mereka."

Pemerintah mengatakan bahwa pihak berwenang setempat akan dilarang membuat sampah padat di tempat terbuka, dan diharuskan mendirikan pabrik daur ulang serta menggunakan metode pembuangan limbah secara higienis.

Pemerintah tersebut mengatakan sejumlah gajah mati setelah menelan plastik di tempat pembuangan sampah, sambil menambahkan bahwa kawanan hewan liar semakin bergantung pada pembuangan sampah untuk sumber makanan mereka.

Gajah dihormati dalam ajaran Buddha, agama mayoritas di Sri Lanka, dan dilindungi oleg undang-undang.

Populasi gajah liar di negara tersebut diperkirakan 7.500 ekor, dan sekitar 200 ekor dipelihara. (hs)