BPBD : satu korban tanah longsor Kendari meninggal
1 Juni 2017 02:59 WIB
Petugas mengevakuasi korban tertimbun tanah longsor di Kelurahan Sodoha, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (31/5/2017). Sebanyak lima kelurahan di Kota Kendari terendam banjir dan sebagian warga harus mengungsi karena dikhawatirkan air kembali meluap dan disertai tanah longsor. (ANTARA FOTO/Jojon)
Kendari (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota kendari, Sulawesi Tenggara, menyebutkan satu korban tanah longsor di Lorong Lasolo, Rabu, bernama Alma Husni (16) meninggal dunia.
"Sebelumnya korban sempat dirawat di rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong lagi," kata Kepala BPBD Kota Kendari Suhardin di Kendari, Rabu.
Dia mengatakan terdapat dua korban tanah longsor, tetapi satu orang masih mendapat perawatan di rumah sakit.
"Korban tanah longsor terjadi saat mereka sedang tertidur, kemudian rumahnya tertimpa tanah longsor, sehingga butuh beberapa waktu untuk mengevakuasi dari reruntuhan kemudian dilarikan ke rumah sakit," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat kota itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tanah longsor pada musim hujan saat ini.
"Potensi atau ancaman longsor bisa terjadi kapan saja dan di mana saja terutama di daerah perbukitan," katanya.
Kecamatan Kendari, Kendari Barat, dan Mandonga, kata Suhardin, merupakan daerah yang tawan tanah longsor.
"Selain tanah longsor, sebagian besar wilayah Kendari hari ini dilanda banjir, tetapi sebagian airnya sudah surut dan warga sudah membersihkan rumahnya," katanya.
"Sebelumnya korban sempat dirawat di rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong lagi," kata Kepala BPBD Kota Kendari Suhardin di Kendari, Rabu.
Dia mengatakan terdapat dua korban tanah longsor, tetapi satu orang masih mendapat perawatan di rumah sakit.
"Korban tanah longsor terjadi saat mereka sedang tertidur, kemudian rumahnya tertimpa tanah longsor, sehingga butuh beberapa waktu untuk mengevakuasi dari reruntuhan kemudian dilarikan ke rumah sakit," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat kota itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tanah longsor pada musim hujan saat ini.
"Potensi atau ancaman longsor bisa terjadi kapan saja dan di mana saja terutama di daerah perbukitan," katanya.
Kecamatan Kendari, Kendari Barat, dan Mandonga, kata Suhardin, merupakan daerah yang tawan tanah longsor.
"Selain tanah longsor, sebagian besar wilayah Kendari hari ini dilanda banjir, tetapi sebagian airnya sudah surut dan warga sudah membersihkan rumahnya," katanya.
Pewarta: Suparman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: